Titalia Roslin Putri Setiawan Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Lentara24.com - Investasi adalah komit...
Titalia Roslin Putri Setiawan Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
Lentara24.com - Investasi adalah komitmen terhadap seperangkat dana atau sumber daya lain yang dibuat pada saat itu untuk menghasilkan serangkaian keuntungan di masa depan. Istilah investasi dapat dikaitkan dengan berbagai kegiatan. Menginvestasikan uang dalam dunia bisnis (tanah, emas, mesin, atau bangunan) dan aset keuangan (deposito, saham, atau obligasi) adalah kegiatan yang umum.
Menurut Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi listrik selama jangka waktu tertentu untuk efisiensi produksi. Sedangkan menurut Skillno, kegiatan investasi yang dilakukan oleh pemerintah kota akan terus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan kesejahteraan kota. Peran ini berasal dari tiga fungsi penting investasi. Artinya, (1) investasi merupakan komponen dari pengeluaran total, sehingga peningkatan investasi meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja. (2) Peningkatan barang modal sebagai akibat dari investasi akan meningkatkan kapasitas produksi. (3) Perkembangan teknologi selalu mengikuti setelah investasi.
Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang diminati investor karena memberikan imbal hasil yang menarik. Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal sepihak atau sepihak ke dalam suatu perseroan terbatas atau perseroan terbatas. Dengan memasukkan modal ini, peserta akan memiliki klaim atas penghasilan perusahaan, klaim atas kekayaan perusahaan dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
COVID-19 telah memporak-porandakan dunia sejak ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019. Ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan gaya hidup manusia, tetapi juga ekonomi dan pasar saham. Dengan COVID-19, kehancuran pasar saham tidak bisa dihindari. Banyak perusahaan tutup/bangkrut, pengangguran melonjak, kemiskinan bertambah, banyak investor ditakuti, banyak investor jual saham, harga saham jatuh di semua bursa saham di seluruh dunia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) turun pada minggu kedua Maret 2020. IHSG berada pada level 4.907,57, sehingga Presiden Joko Widodo dapat bekerja dan belajar bahasa Indonesia pada konferensi pers di Istana Bogor pada 15 Maret 2020, dan segera menekan penyebaran Covid-19. Indeks tersebut berfluktuasi akibat pandemi COVID-19 4.444 yang melanda Indonesia. IHSG yang menunjukkan tren kenaikan dari pekan ketiga Mei 2020 hingga awal Juni 2020, naik ke posisi 4.545,95 pada pekan pertama Juni 2020 akibat pelonggaran Peraturan Sosial Berskala Besar (PSBB). naik ke posisi 4.947,78. Sebagai dampak dari pandemi COVID-19, berbagai kegiatan ekonomi dan bisnis seperti mal dan pertokoan telah dimulai. Volume perdagangan saham perlahan meningkat. Pada minggu pertama Juni 2020, ada volume perdagangan 770.880 juta saham, dengan nilai perdagangan Rp 785,04 triliun.
Virus COVID-19 begitu dinamis di seluruh Uni Eropa sehingga COVID-19 berdampak sangat serius pada dana investasi di berbagai kategori UE, dengan hanya dana kewirausahaan sosial yang menunjukkan hasil positif. Jerman dan Prancis adalah negara-negara yang paling terkena dampak wabah virus corona. Swiss, Swedia, Irlandia, Austria, dan Denmark adalah pengelola dana dari daerah yang sangat terinfeksi seperti Jerman dan Prancis hingga Swiss, Swedia, Irlandia, Austria, dan Denmark. Investasi yang tumbuh pesat di Uni Eropa selama pandemi COVID-19 adalah utilitas, grosir, dan eceran.
Pakar pasar saham global telah menyelidiki bagaimana COVID-19 memengaruhi pasar saham. Menurut hasil penelitiannya, selama pandemi COVID-19, waktu terbaik untuk berinvestasi/ membeli saham adalah saat banyak orang yang menjual saham dan harga saham sangat murah. Phil memberikan indikator yang dapat digunakan investor untuk membantu dalam pemilihan produk saham dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: (1) Apakah permintaan akan produk stok tinggi. (2) Apakah perusahaan yang memproduksi produk tersebut adalah manajer harga. (3) Apakah produk yang diproduksi oleh perusahaan selalu dibutuhkan oleh manusia dan akan terus ada pada saat dibutuhkan. Atau (4) produk yang dihasilkan merupakan produk yang bernilai/bernilai tinggi seperti energi, energi surya, makanan, dll, atau (5) produk tersebut merupakan produk mewah yang dibutuhkan oleh kelompok tertentu. Selain itu, Phil menilai perusahaan yang paling diuntungkan dari pandemi COVID-19 adalah industri makanan, medis, dan peralatan kebersihan, sementara yang lain mengalami kerugian yang signifikan.
Kita sekarang hidup di era yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak pasti. Oleh karena itu, jika investor sangat tertarik untuk berinvestasi di saham selama pandemi COVID-19, mereka perlu melakukan dua hal: (1) Analisis fundamental saham yang akan dibeli. Memungkinkan investor mengetahui prospek perusahaan dan memprediksi return saham di masa depan. (2) Diversifikasi saham. Seperti yang dikatakan Buffett dan Cunningham (2019), diversifikasi saham meminimalkan risiko yang dihadapi investor. Dengan kata lain, ketika Anda berinvestasi, Anda perlu mendiversifikasi saham Anda.***