HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Syarat-syarat Vaksinasi COVID-19, Perhatikan Rekam Medis

Yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac harus memenuhi kondisi kesehatan  yang telah ditetapkan Lentera 24 .com  |  JAKARTA  ...

Yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari Sinovac harus memenuhi kondisi kesehatan yang telah ditetapkan

Lentera
24.com 
JAKARTA - Vaksinasi COVID-19 untuk mengatasi pandemi telah dimulai yang ditandai dengan pemberian vaksin kepada Presiden Joko Widodo sebagai orang pertama di 
Indonesia yang mendapatkan vaksin. Proses vaksinasi perdana dan seterusnya dijalankan sesuai dengan syarat-syarat medis dan standar badan kesehatan dunia WHO.

Penerima vaksin harus memenuhi beberapa persyaratan. “Mereka yang mendapatkan suntikan 
vaksin COVID-19 dari Sinovac harus memenuhi kondisi kesehatan yang telah ditetapkan. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat itu, maka tidak bisa mendapatkan suntikan atau ditunda,” jelas dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan.

Selain itu, lanjutnya, setelah mendapat suntikan penerima vaksin diminta tidak langsung 
meninggalkan lokasi penyuntikan selama 30 menit. Hal ini dilakukan untuk melihat reaksi yang 
mungkin muncul setelah penerima vaksin disuntik. 

Dalam Petunjuk Teknis Kemenkes RI terkait syarat penerima vaksin COVID-19, berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi :
• Tidak memiliki penyakit yang terdapat dalam format skrining. Penyakit tersebut adalah, pernah 
menderita COVID-19; mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/ sesak napas dalam 7 hari 
terakhir; sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah; 
jantung (gagal jantung/penyakit jantung koroner); Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, 
vaskulitis, dan autoimun lainnya); penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis/dialysis peritoneal/transplantasi ginjal/ sindroma nefrotik dengan kortikosteroid); Reumatik Autoimun/ Rhematoid Arthritis; penyakit saluran pencernaan kronis; penyakit Hipertiroid/ ipotiroid karena autoimun; dan penyakit kanker, kelainan darah, 
imunokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/ transfusi.

• Tidak sedang hamil atau menyusui.
• Tidak ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/ konfirmasi/ sedang dalam perawatan  karena penyakit COVID-19.
• Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam (≥ 37,5 
0C), vaksinasi ditunda sampai pasien sembuh dan terbukti bukan menderita COVID-19 dan dilakukan skrining ulang pada saat kunjungan berikutnya.
• Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil di atas atau sama dengan 140/90 maka vaksinasi tidak diberikan.
• Penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5% 
dapat diberikan vaksinasi.
• Untuk penderita HIV, bila angka CD4 <200 atau tidak diketahui maka vaksinasi tidak diberikan.
• Jika memiliki penyakit paru (asma, PPOK, TBC), vaksinasi ditunda sampai kondisi pasien terkontrol baik. Untuk Pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi, minimal setelah dua minggu mendapat Obat Anti Tuberkulosis.
• Untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dalam format skrining ini dapat berkonsultasi kepada 
dokter ahli yang merawat. Disarankan saat mendatangi tempat layanan vaksinasi dapat membawa surat keterangan atau catatan medis dari dokter yang menangani selama ini.
• Tahap awal vaksinasi ini merupakan langkah tepat dan layak diapresiasi. Namun, dengan adanya vaksin ini jangan membuat lengah. Perlu diingat, perlu waktu untuk tubuh kita membentuk antibodi (kekebalan) sehingga siapa pun yang sudah vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M) sampai pandemi dinyatakan berakhir. Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak hindari kerumunan, dan rajin cuci tangan. []L24-red