HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kondisi Perairan Embung Kanutapen Kota Kupang

Kondisi Perairan Embung Manutapen Kota KupangKupang merupakan ibu kota dari provinsi. Nusa Tenggara Timur.Nusa Tenggara Timur, memiliki 22 k...

Kondisi Perairan Embung Manutapen Kota KupangKupang merupakan ibu kota dari provinsi. Nusa Tenggara Timur.Nusa Tenggara Timur, memiliki 22 kabupaten/kota , Jumlah penduduk di provinsi ini adalah 4.683.827 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,07%. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.326.487 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.357.340 jiwa (2010). 
Kupang memiliki berbagai tempat wisata antara lain adalah embung manutapen yang menarik banyak perhatiaan masyarakat, sebagai spot fotografi, serta spot untuk anak kecil mandi. Embung ini menarik perhatian masyarakat setempat keren ditumbuhi teratai dan juga eceng gondok. Seperti pada gambar dibawah.

Apabila dilihat sekilas embung ini memang terlihat indah, namun dibalik keindahan embung ini tersimpan rahasia besar dalam air tersebut, dalam ilmu biologi perairan yang dipenuhi oleh tumbuhan seperti ini pada permukaan bukanlah pertanda yang baik, bagi kesehatan air tersebut. Kenapa bisa demikian?. sebelum masuk kedalam penjelasannya. Kita harus mengenali indikator peraiiran sehat, yang dipengaruhi oleh berbagai unsur, mulai dari TSS,TDS,COD,BOD,OD,pH,Serta kadar Nitrat dan Fosfat.

Indikator ini menunjukan kualitas perairan diatas, apabila dilihat dari konsep dasarnya perairan yang memiliki populasi tumbuhan perairan sebanyak ini pada permukaannya , akan mempengaruhi kadar DO (Dissolved oxygen) atau oksigen terlalurt yang dibutuhkan bukan hanya oleh tanaman permukaan , tapi juga semua organime perairan baik itu. 

Apabila kadar DO pada perairan itu semakin menipis maka akan berakibat fatal bagi seluruh organisme dalam perairan tersebut, selaini itu dengan banyaknya.tumbuhan seperti ini makan akan mingkatakan kadar TSS dan TDS atau sederhana nya partikel terlarut dan tersuspensi dalam air. 

Apabila partikel terlarut dan tersuspensi dalam air meningkat maka akan memberikan efek buruk terhadapat organisme dalam air yang bekerja untuk mendegradasi limbah maupun partikel partikel dalam air. Dengan demikian semakin berat pekerjaan bagi organisme tersebut, akan merujuk pada semakin tingginya BOD(Biochemical Oxygen demand) , atau beban kebutuhan Oksigen yang artinya organisme yang bekerja dalam air tersebut membutuhkan oksigen terlalur yang lebih besar agar dapat bekerja, dalam jangka panjang hal ini bepengaruh buruk bagi kesehatan perairan. Saran dari penulis adalah populasi tumbuhan permukaan air dapat dikurangi agar keseimbangan dan kesehatan perairan dapat terjaga.

Pengirim :
Eka Trivanth Marddy Dimu Heo
Mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW Yogyakarta