HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Apakah Limbahku Mempengaruhi Lingkunganku?

Bertambahnya populasi manusia di muka bumi telah banyak membawa perubahan lingkungan tempat tinggal manusia. Hal ini terjadi karena adanya p...

Bertambahnya populasi manusia di muka bumi telah banyak membawa perubahan lingkungan tempat tinggal manusia. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan pertumbuhan penduduk, seperti semakin banyaknya pendatang yang tinggal sementara dan juga yang menetap. 
Adanya peningkatan pertumbuhan penduduk inilah yang  akan mempengaruhi perilaku atau gaya hidup manusia itu sendiri. Kehidupan manusia tidak lepas dari beberapa kebutuhan, contohnya : kebutuhan pokok dan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masyarakat akan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, sehingga semakin banyak jumlah manusia maka sumber daya alam yang digunakan dari hasil pengolahan akan mengalami perubahan. 

Perubahan tersebut akan berpengaruh pula volume, dan jenis limbah yang dihasilkan. Jenis limbah tersebut bisa berupa limbah domestik (rumah tangga, pertokoan, dll), limbah industri, limbah pertambangan, dan sebagainya. Sisa-sisa dari limbah yang dihasilkan inilah yang nantinya akan mencemari lingkungan perairan, daratan, udara dan akhirnya dapat merusak lingkungan. Dalam UU nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. 

Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi pemakaian air bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah air limbah. Air limbah adalah air yang telah digunakan manusia dalam berbagai aktivitasnya. Air limbah tersebut dapat berasal dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, pertokoan, fasilitas umum, industri maupun dari tempat-tempat lain. 

Dalam kata lain, air limbah adalah air bekas yang tidak terpakai yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam memanfaatkan air bersih. Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran pada sumber - sumber air baku untuk air bersih dan minum, baik itu air permukaan sungai maupun air tanah. Pada skala kecil penggunaan air bersih yang selalu menghasilkan limbah yaitu rumah tangga. 

Limbah rumah tangga dapat berupa air bekas mencuci pakaian, air dari bilasan mandi, air cuci piring, dsb. Kehadiran bahan pencemar dalam badan air ada yang secara langsung dapat diketahui tanpa melakukan pemeriksaan lab, seperti timbulnya busa, warna dan bau yang tidak sedap. Akibat dari kepadatan penduduk, seringkali ditemukan letak lubang-lubang pembuangan kotoran (septi tank) sangat berdekatan dengan sumber air (mis : sumur ), yang tentu saja tak memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan bagi masyarakat. 

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah alam, seperti menerapkan program biomonitoring. Biomonitoring adalah metode pemantauan kualitas air dengan menggunakan indikator biologis (bioindikator). Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang keberadaannya atau perilakunya di alam berhubungan dengan kondisi lingkungan, apabila terjadi perubahan kualitas air maka berpengaruh terhadap keberadaan dan perilaku organisme tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan. Jenis ideal yang dapat digunakan sebagai bioindikator adalah organisme akuatik yang tidak memiliki tulang belakang (makroinvertebrata). Contohnya : keong, siput, udang, dll. Semakin banyak jumlah organisme-organisme ini, maka pencemaran air sungai tergolong besar. 

Secara umum, biomonitoring dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu pengambilan data pendukung di daerah aliran sungai yang diduga tercemar dengan mempehatikan dua jenis parameternya yaitu parameter fisik dan parameter kimia. Parameter fisik yang dipantau adalah suhu, pH, dan kekeruhan air. Biasanya dalam pemantauan menggunakan beberapa larutan kimia. Setelah itu, dilakukan pemisahan dan identifikasi kemudian dilakukan analisis data. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan nilai indeks atau kuantitatif dengan menggunakan perhitungan terkait. Dapat dibuat kesimpulan mengenai kualitas air apabila hasil analisis sudah didapatkan.

Bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan adalah dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah ke sungai dan menumpuk sampah padat bukanlah suatu solusi, karena itu akan menjadi masalah besar bagi lingkungan. Beberapa contoh masalah pada lingkungan seperti air tanah yang tercemar. Apabila sampah dibuang atau ditimbun pada suatu tempat dengan menggunakan cara pembuangan atau penimbunan yang keliru maka kontaminasi atau pengotoran air tanah dapat tejadi. Suatu timbunan sampah padat tidak hanya disusun oleh komponen komponen padat saja, tetapi terkandung pula cairan sampah yang disebut lindian (leachate). 

Lindian ini mengandung unsur-unsur kimia, baik zat  organik maupun anorganik dan sejumlah bakteri pathogen atau parasitik, sehingga bersifat racun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada daerah dengan curah hujan tinggi, lindian menjadi lebih mudah terbentuk dan jumlahnya akan menjadi banyak. Kontaminasi atau pengotoran air tanah akan terjadi bila lindian masuk dalam air tanah. Untuk itu pengelolaan lingkungan hidup bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak. Disamping itu, seluruh lapisan masyarakat juga harus dapat berperan serta mencegah dan menanggulangi proses dari akibat pencemaran lingkungan tersebut. Minimnya kesadaran terhadap pentingnya menjaga kualitas lingkungan semakin membuat pencemaran lingkungan meningkat. Padahal tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas lingkungan yang sehat akan mendukung peningkatan kesehatan masyarakat dan juga produktifitas masyarakat. 

Pengirim : 
Desyana Millenia Limeranto 
Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara 
Mahasiswa Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta