HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tradisi Unik Perburuan Ikan Paus Masyarakat Lamalera

Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang dikenal dengan keindahan alam dan budaya nya, tak terkecuali pada daerah Lamalera Kabupaten L...

Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang dikenal dengan keindahan alam dan budaya nya, tak terkecuali pada daerah Lamalera Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang mempunyai alam dan tradisi yang unik yaitu tradisi perburuan ikan paus. 
Jika penangkapan ikan bias aterjadi pada daerah lain dan dilakukan dengan pukat atau pancing, berbeda dengan di Lamalera yang menangkap ikan paus dengan menggunakan peralatan sederhana berupa tombak. Tradisi ini telah ada secara turun temurun hingga saat ini. 

Penangkapan ikan paus ini dilakukan ketika paus bermigrasi dari belahan bumi utara kebumi selatan yang melewati perairan Sawu dan biasanya terjadi pada bulan Mei-Oktober. 

Ikan pausa dalah salah satu ikan yang berukuran besar dan dapat memproduksi anak paus dalam jangka waktu yang lama. Hal inilah yang menjadi permasalahan antara tradisi perburuan ikan paus dan populasi ikan paus sendiri.

Pekerjaan pokok masyarakat Lalmalhera yaitu sebagai nelayan, penghasilan utamanya bergantung pada hasil tangkapan laut dan salah satu hasil tangkapan lautnya adalah ikan paus.

Uniknya, sebelum berburu parapemburu ikan paus mendapat sajian tarian menikam ikan serta diberi penghormatan melalui pesta paledang (perahuparalamanfa) yang diiringi lantunan lagu daerah, dan selanjutnya para pemburu akan bergegas menggunakan beberapa paledang (perahu) dan bersenjatakan tombak serta parang. 

Ketika perahu berada persis di dekat ikan paus yang sedang berenang, seorang Lamafa (orang yang bertugasmenikam) akan bersiap siap dan berdiri di depan perahu sambil melompat dan menikam ikan paus hingga mati. 

Setelah puas dengan hasil tangkapannya ikan paus itupun kemudian dibawa kedaratan yang selanjut nya akan dibagikan keseluruh masyarakat desa Lamalera. Pembagian ikan paus pun merata hingga semua masyarakat mendapatkan daging, serta minyak ikan paus tersebut.

Perburuan ini sangat berisiko, terkadang kapal nelayan pun akan tenggelam karena ikan paus yang berontak ataupun karena diterjang ombak serta tak jarang masyarakat menjadi korbannya seperti mati karena terhempas oleh ekor paus ataupun karena mati tenggelam.

Hasil dari tangkapan tersebut biasanya akan dimanfaatkan untuk dikonsumsi serta dijual.  Pengaruh era modernisasi juga tidak terluput dari tradisi masyarakat Lamalera. Dahulu, masyarakat Lamalera menangkap ikan paus menggunakan tombak yang terbuat dari bambu runcing, namun sekarang banyak warga yang memakai tombak bambu yang ujungnya dikasi besi dan pada perahu juga dulunya didayung namun sekarang menggunakan mesin, sehingga penangkapan ikan paus akan lebih “mudah”. 

Hal ini pula menjadi masalah tersendiri bagi populasi ikan paus. Namun, dari beberapa  permasalahan di atas hal yang paling ditakutkan adalah pertumbuhan manusia (masyarakat Lamalera) yang tinggi sehingga kebutuhan perburuan ikan paus pun akan semakin tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Selain itu, perburuan liar juga menjadi faktor yang sangat berdampak besar bagi populasi paus sendiri walaupun hingga saat ini perburuan liar ikan paus sudah jarang terjadi.  

Salah satu jenis ikan paus yang sering diburu oleh masyarakat Lamalera adalah paus sperma (Physetermacrocephalus) atau yang dikenal oleh masyarakat Lamalera adalah paus Kotek lema.

Populasi paus ini telah mengalami penurunan dan telah masuk dalam salah satu hewan yang rentan punah oleh IUCN pada tahun 2018 lalu.

Hal ini tentunya menjadi permasalahan serius bagi populasi paus Kotek lema. Sejauh ini, masyarakat Lamalera telah dibatasi perburuan ikan paus mulai dari hasil perburuan yang dibatasi, penggunaan mesin perahu yang hanya diijinka nmenggunakan satu mesin saja serta pemanfaatan hasil perburuan secara baik dan tidak untuk dikomersialkan.

Tradisi ini juga menjadi berkah bagi warga karena banyak parawisatawan yang berkunjung untuk terlibat langsung dalam perburuan ataupun untuk penelitian, rekreasi atau semacamnya.

Hal ini yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena dapat meningkatkan perekonomiannya. 
Dampak pandemi Covid 19 saat ini juga telah dirasakan oleh masyarakat Lamalera. Dari sektor pariwisat amisalnya, wisatawan yang berkunjung mengalami penurunan derastis apalagi saat penerbangan ditutup hampir di seluruh bandara di Indonesia. Hal ini menyebabkan perekonomian masyarakat Lamalera menurun. 

Pengirimn : 
AquilinusRoyen
FakultasBioteknologi UKDW Yogyakarta