HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Strategi Ovo dalam Menarik Minat Pelanggan

Pada tahun 2019 ini, uang elektronik (e-money) sedang hangat dibicarakan. Karena uang elektronik memiliki berbagai macam bentuk dan benefit....

Pada tahun 2019 ini, uang elektronik (e-money) sedang hangat dibicarakan. Karena uang elektronik memiliki berbagai macam bentuk dan benefit. Salah satunya adalah dompet digital (Financial Technology). Di era sekarang kaum milenial pasti sudah tidak asing dengan kehadiran dompet digital. Dompet digital memudahkan para pelanggan dalam melakukan transaksi. 

Foto : Ilustrasi
Dengan adanya dompet digital kita tidak perlu khawatir lagi saat membawa uang tunai yang banyak. Salah satu dompet digital yang marak dibicarakan yaitu OVO. Ovo merupakan layanan dompet digital yang dikeluarkan oleh Group Lippo. Ovo pertama kali diluncurkan pada Maret 2017 dan berada dibawah naungan PT. Visionet Internasional. Awalnya OVO menjalin kerja sama dengan perusahaan Lippo lainnya seperti Hypermat dan juga RS Siloam. Walaupun begitu OVO dirancang untuk menjadi open platform.

Strategi open platform yang dijalankan oleh OVO ternyata berhasil dilaksanakan dengan baik,  karena layanan jasa seperti dompet digital (fintech) membutuhkan ekosistem yang terbuka dan saling mendukung satu sama lain. Terbukti dengan OVO telah bekerja sama lebih dari 32.000 merchant dalam layanannya.

OVO disebut sebagai dompet digital terbesar di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia (BI), pasar OVO mencapai 37% dari total transaksi dompet digtal di Indonesia. Dalam data tersebut, total transaski pembayaran digital pada awal tahun 2019 mencapai Rp 56,1 triliun. Sedangkan pesaing terdekatnya yakni Gopay sebesar 17% atau Rp 9,5 triliun. Juga domet digital lainnya seperti DANA dan LinkAja masing-masing memiliki kontribusi 10% dan 3%.

Secara umum, OVO menyediakan beragam layanan mulai dari pembaran token listrik, isi pulsa, paket data, hingga membayar BPJS dan asuransi lainnya. Pengisian OVO termasuk mudah, karena dapat dilakukan di berbagai macam merchant, melalui OVO booth yang sudah tersebar diseluruh Indonesia, juga dengan internet banking. Saat ini pun OVO memiliki fitur transfer ke sesama pengguna OVO lainnya. 

Pesatnya pertumbuhan OVO tidak luput dari kerja sama dengan Grab. Pasalnya pembayaran semua fitur Grab, mulai dari GrabBike, GrabCar, hingga GrabFood dapat dilakukan secara nontonai menggunakan OVO. Artinya, setiap mitra pengemudi ojek dan taksi online hingga merchant kuliner Grab bisa menerima pembayaran melalui OVO.

Selain itu, OVO juga memperluas penggunaan layanannya ke ranah e-commerce. OVO menggandeng e-commerce ternama, yakni Tokopedia, untuk menawarkan opsi pembayaran baru bagi penggunannya. Sekarang pengguna Tokopedia dapat memilih OVO sebagai metode pembayaran untuk pembelian mereka.

OVO telah menetapkan dirinya sebagai platform digital, hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah diluncurkan, OVO terus memperluas pelayanannya. Ada tiga sasaran utama, aitu took ritel (mall, warung, took kelontong, dan lainnya), kedua dengan layanan online to offline, dan yang terakhir melalui e-commerce. Hasilnya, saat ini OVO menjadi platform pembayaran digital terbesar di Indonesia, baik berdasarkan jumlah transaksi maupun jangkauan. []

Pengirim : 
Aisy Khairunnisa 
Mahasiswi Progam Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Email : aisykhairunnisa17@gmail.com