HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Diduga Pengecoran Bahu Jalan A. Yani Gunakan Sertu Kotor

Lentera 24.com | LANGSA - Pekerjaan pengecoran bahu jalan A. Yani Kota Langsa diduga dikerjakan kurang bermutu dan merugikan negara. Hal te...

Lentera24.com | LANGSA - Pekerjaan pengecoran bahu jalan A. Yani Kota Langsa diduga dikerjakan kurang bermutu dan merugikan negara. Hal tersebut dilontarkan oleh Adi Suriono mantan pegawai PUPR Kota Langsa, Kamis (14/12). 


Sambung Adi Suriono, pengecoran bahu jalan seharusnya menggunakan kerikil bersih bukan sertu kotor dan berwarna kuning seperti material yang ditumpuk di jalan Medan Banda Aceh tepatnya lewat simpang Komodor Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Dan material tersebut yang digunakan mengecor bahu jalan A. Yani Kota Langsa, ujar Adi Suriono yang mantan PPTK di PUPR Kota Langsa dan ahli tehnik bangun tersebut.

Kata Adi Suriono, dengan diubahnya material dari krikil bersih diubah menjadi sertu kotor, di samping mutu pekerjaan berkurang juga merugikan negara, pasalnya dari material krikil bersih dan diubah menjadi sertu kotor dan berwarna kunig jelas ada selisih harganya.

Dugaan adanya kerugian negara yang dilakukan oleh rekanan yang mengerjakan pengecoran bahu jalan A. Yani tersebut diperkuat oleh pernyataan Kabid Cipta Kara PUPR Kota Langsa Samsul yang mengatakan bahwa "material seharusnya menggunakan kerikil bersih bukan sertu kotor", kata Adi Suriono menirukan ucapan Kabid Cipta Karya.

Masih kata Adi Suriono, sebenarnya jika pihak Dinas PUPR Kota Langsa kususnya di Bidang Cipta Karya seperti PPTK benar-benar menjalan kan fungsinya tidak mungkin rekanan berani mengoplos material dari kerikil bersih diganti dengan sertu kotor berwarna kuning. Ditambah lagi konsultan pengawas, dengan terjadinya pekerjaan seperti ini besar dugaan konsultas pengawas tidak bekerja maksimal, ujarnya.

Selanjutaatnya saat di konfirmasi media ini Samsul selaku Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Langsa Kamis (14/12) malam via WhabsApp nya mengatakan, pengawas kita sedang mengecek ke lapangan memastikan material yang dimaksud. Saya sudah intruksikan kepada PPTK dan pengawas untuk menyetop pekerjaan jika memang material yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam kontrak.

"Udah dicek bang tapi saya belum ketemu pengawas karena rapat tadi di kantor sampe magrib. Besok saya duduk dengan PPTK dan Pengawas, laporan via telpon dikatakan sertunya kuning, cetus Samsul.

Selanjutnya pada hari Jumat (15/12) media ini kembali menemui Samsul selaku Kabid Cipta Karya di Dinas PUPR Kota Langsa dan dia mengatakan, karena material tidak ada disebabkan kondisi sungai banjir maka yang di datangkan itu kerikil kotor bukan sertu, dari Arakundo Aceh Timur. Untuk bisa dipergunakan kami printahkan untuk dicuci terlebih dahulu biar bersih, karena menurut kami ini kualitasnya lebih baik dari pada batu Kaloy, karena jika batu Kaloy dia fifty-fifty separoh batu separoh lumpur campur tanah, kata Samsul.

Tambahnya, pada awalnya material yang didatangkan bagus namun berubahnya material yang digunakan tidak ada kordinasi dengan kami. Mengenai kontraknya berakhir 29 Desember 2017 dan anggarannya Rp.4,9 Miliar yang bersumber dari dana Otsus, kalau PT nya lupa saya apa namanya, urai Samsul.

Dan Samsul juga membenarkan lemahnya pengawasan dari pihak PUPR juga konsultan Pengawas sehingga kecolongan, untuk itu kami berterimakasi  kepda rekan-rekan media yang sudah memberi informasi, tutup Samsul.

Hasil pantauan media ini Jumat (15/12) di sepanjang kegitan jalan A. Yani Kota Langsa tidak ditemukan lagi papan plang proyek perkerjaan pengecoran bahu jalan yang dimaksud. [] L24-007