HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

37 Orang Tertipu, Dijanjikan Masuk Kerja di Perusahaan BUMN

Feri Bastian Oknum Pengawai PT. CPM. (Foto STC) RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang rico_realitas@yahoo.com Oknum pegawai PT CPM ya...


Feri Bastian Oknum Pengawai PT. CPM. (Foto STC)
RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang
rico_realitas@yahoo.com

Oknum pegawai PT CPM yang merupakan rekanan PT Pertamina Rantau, Feri Bastian melakukan penipuan mengatasnamakan PT CPM dan PT Pertamina Rantau untuk merekrut tenagakerja dari masyarakat umum untuk dipekerjakan di PT CPM dan Pertamina dengan mengutip biaya perorang bervariasi mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

Hal itu dikatakan Yusuf (34) warga Kota Langsa kepada suara-tamiang.com, Rabu (30/1) di Karang Baru, Aceh Tamiang, Yusuf sendiri merupakan korban penipuan oleh pelaku Feri Bastian (36). Yusuf menjelaskan dirinya diminta uang untuk bisa dipekerjakan di PT CPM sebesar Rp 3 juta. Namun, Yusuf baru menyetorkan separuh dari tarif yang diminta Feri kepada korban sebesar Rp 1,5 juta.

Menurut Yusuf bukan hanya dirinya saja yang menjadi korban penipuan oleh Feri, bahkan sebanyak 37 orang yang terdata dari berbagai daerah di Aceh mulai dari Peureulak, Langsa, Sampaimah, Telaga Meuku dan Kualasimpang. Hasil jumlah dana yang sudah dikutip Feri dari korban-korbannya sebesar Rp 49 juta bisa lebih.

"Saya diminta dana sebesar Rp 3 juta untuk bisa masuk kerja di PT CPM oleh Feri, tapi saya baru menyetor dana sebesar Rp 1,5 juta. Kemudian Feri menjanjikan saya dan korban-korban lainnya masuk kerja tanggal 28 Januari 2013 hari senin lalu", kata Yusuf.

Lebih jauh Yusuf menjelaskan kronologi motif pelaku Feri Bastian dengan mendatangi korban dan mengiming-imingi lowongan pekerjaan di PT CPM tempat dia bekerja. Dikatakan Yusuf, dirinya tergiur dengan iming-iming bisa bekerja di PT CPM tersebut dengan gaji perbulan Rp 8 jutaan. Tanpa pikir-pikir dirinya pun menyetorkan tarif yang dikenakan kepadanya tanpa ada menerima bukti tanda terima atau kwitansi yang berkekuatan hukum dari pelaku.

"Feri mendatangi saya dan teman-teman lain diwaktu berlainan yang menjadi korban dengan mengatakan dana harus disetorkan segera walaupun setengah dari tarif dan sisanya bisa dicicil setelah bekerja, namun Feri tidak memberikan bukti kwitansi tetapi ada beberapa orang korban lainnya menerima bukti tanda terima uang. Hal ini disebabkan atasan Feri menunggu dana tersebut untuk biaya administrasi pengurusan lowongan pekerjaan di PT CPM dan PT Pertamina Rantau", katanya.

Feri mulai melakukan aksi penipuannya kata Yusuf sejak akhir bulan oktober tahun 2012 lalu, sedangkan Yusuf menyetorkan dana untuk lowongan pekerjaan di perusahaan yang dijanjikan Feri pada awal bulan November tahun 2012 yang lalu. Pasca pengutipan dana administrasi pengurusan lowongan pekerjaan itu Feri Bastian tidak pernah kelihatan dan tidak ada kabar tindaklanjut atas lowongan kerja di PT CPM dan PT Pertamina Rantau.

"Mulai tidak bertemu Feri Jum'at (25/1) namun masih bisa berkomunikasi via telepon genggam sampai Selasa (29/1) siang. Tetapi sejak Selasa (29/1) sore hingga Rabu (30/1) kemarin siang telepon genggam Feri Tidak bisa dihubungi karena berada diluar jangkauan atau tidak aktif. Keberadaan Feri Bastian pun setelah dilacak mulai dari Kota Langsa hingga Kota Kualasimpang tidak bertemu, entah dimana tempat sembunyinya. Pernah dicoba menghubungi istri muda Feri menyebutkan bahwa sudah satu minggu tidak pulang kerumah", kata Yusuf.

Akibat perbuatan penipuan yang mengatasnamakan PT CPM dan PT Pertamina Rantau, Yusuf dan kawan-kawan akan melaporkan hal ini ke aparat penegak hukum untuk dapat menangkap Feri Bastian dari tempat persembunyiannya. Terkait hal itu suara-tamiang.com mencoba menghubungi Pengawas Humas PT Pertamina, Herisym Sembiring tidak berhasil baik ditemui maupun via seluler. (***)