suara-tamiang.com | Sekretariat atau kantor pemenangan gubernur/wakil gubernur dan wali kota/wakil wali kota Lhokseumawe dari Partai Ac...
suara-tamiang.com | Sekretariat atau kantor pemenangan gubernur/wakil gubernur dan wali
kota/wakil wali kota Lhokseumawe dari Partai Aceh (PA) di Desa Pusong,
Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Kamis (6/12) dini hari dibakar orang
yang belum diketahui identitasnya.
Ketua DPW PA Lhokseumawe, M Jaini JF, menyayangkan upaya pembakaran kantor PA tersebut karena letaknya berdekatan dengan rumah penduduk.
Informasi yang diperoleh Serambi, kemarin, saat Pilkada, rumah milik orang tua Riza Agusti (37) itu digunakan untuk sekretariat pemenangan PA. Walau telah dihuni kembali oleh Riza, tapi hingga kini di bagian depan rumah itu dicat dengan lambang PA dan di depannya juga masih ada baliho besar yang bergambar calon kepala daerah dari PA yang maju ke pilkada.
Menurut Riza, saat kejadian sekitar pukul 02.00 WIB ia terbangun setelah ada mendengar teriakan warga. “Saat turun dari lantai dua, saya lihat api sudah mulai membakar pintu belakang rumah. Dalam kondisi panik, saya naik kembali ke atas dan membawa keluar tiga anak saya,” jelasnya.
Setelah itu, lanjut Riza, dirinya melihat samping kiri rumah itu juga dibakar. Warga langsung memadamkan api dan tak berapa lama kemudian api berhasil dipadamkan. “Saya tak tahu motif pembakaran yang dilakukan orang yang belum dikenal. Tapi, selama ini kami merasa tak pernah ada musuh. Kita serahkan kepada polisi untuk menyelidik insiden ini,” harap Riza.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Kukuh Santoso, melalui Kasat Reskrim AKP Supriadi, mengatakan, di lokasi itu pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti yang mengindikasikan bahwa rumah itu dibakar. Seperti jeriken isi 10 liter bekas berisi bensin, goni, dan sumbu kompor. “Tapi, kita belum bisa memastikan motif kasus ini dan kita tak mau memastikan apakah rumah itu dibakar atau terbakar. Kita terus selidiki kasus ini,” demikian AKP Supriadi. | Sumber : Serambinews
Ketua DPW PA Lhokseumawe, M Jaini JF, menyayangkan upaya pembakaran kantor PA tersebut karena letaknya berdekatan dengan rumah penduduk.
Informasi yang diperoleh Serambi, kemarin, saat Pilkada, rumah milik orang tua Riza Agusti (37) itu digunakan untuk sekretariat pemenangan PA. Walau telah dihuni kembali oleh Riza, tapi hingga kini di bagian depan rumah itu dicat dengan lambang PA dan di depannya juga masih ada baliho besar yang bergambar calon kepala daerah dari PA yang maju ke pilkada.
Menurut Riza, saat kejadian sekitar pukul 02.00 WIB ia terbangun setelah ada mendengar teriakan warga. “Saat turun dari lantai dua, saya lihat api sudah mulai membakar pintu belakang rumah. Dalam kondisi panik, saya naik kembali ke atas dan membawa keluar tiga anak saya,” jelasnya.
Setelah itu, lanjut Riza, dirinya melihat samping kiri rumah itu juga dibakar. Warga langsung memadamkan api dan tak berapa lama kemudian api berhasil dipadamkan. “Saya tak tahu motif pembakaran yang dilakukan orang yang belum dikenal. Tapi, selama ini kami merasa tak pernah ada musuh. Kita serahkan kepada polisi untuk menyelidik insiden ini,” harap Riza.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Kukuh Santoso, melalui Kasat Reskrim AKP Supriadi, mengatakan, di lokasi itu pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti yang mengindikasikan bahwa rumah itu dibakar. Seperti jeriken isi 10 liter bekas berisi bensin, goni, dan sumbu kompor. “Tapi, kita belum bisa memastikan motif kasus ini dan kita tak mau memastikan apakah rumah itu dibakar atau terbakar. Kita terus selidiki kasus ini,” demikian AKP Supriadi. | Sumber : Serambinews
