suara-tamiang.com : Bagian pangkal telinga Didik Herwanto tampak sembab. Sambil meringis kesakitan, ia terlihat mencoba bercerita kepada ...
suara-tamiang.com: Bagian pangkal telinga Didik Herwanto
tampak sembab. Sambil meringis kesakitan, ia terlihat mencoba bercerita kepada
petugas IGD RS Lanud Roemin Nurjadin, Pekanbaru.
"Saya
dipukul saat mau ngambil foto tadi, sekarang telinga saya sakit, bagian
punggung juga," kata Didi, Selasa (16/10/2012).
Didi yang mengenakan baju kaos warna hijau dan celana
pendek, hingga pukul 11.50 WIB, masih berada di rumah IGD. "Saya tadi
sudah buat laporan ke POM TNI AU di Lanud. Sekarang mau visum," kata Didi.
Setelah selesai menjalani pemeriksaan di IGD Rumah Sakit
Lanud Roesmin Nurjadin, Didik bersama seorang petugas POM AU, didampingi
beberapa rekan-rekan seprofesi Didik, kembali ke kantor POM TNI AU. "Saya
mau ambil bukti laporannya," kata Didik.
Didik lantas menceritakan. Ia hendak mandi di rumahnya di
Pandau pada Selasa pagi. Tiba-tiba, dia mendengar bunyi ledakan.
"Pesawat jatuh, pesawat jatuh," kata warga.
Sontak, ia keluar rumah sambil membawa kamera. Fotografer di
Surat Kabar Harian Riau Pos ini, lansung menuju ke lokasi kejadian, yang
berjarak tak lebih dari 200 meter dari rumahnya.
Sesampai di sana, ia mengaku lansung diserang oleh seorang perwira bernama Robert Simanjuntak. "Saya sempat lihat nama di bajunya," kata Didik.
Sesampai di sana, ia mengaku lansung diserang oleh seorang perwira bernama Robert Simanjuntak. "Saya sempat lihat nama di bajunya," kata Didik.
Ia menuturkan, ia yang pertama dipukul. "Baru yang lain
dipukul. Robi, Indra MNC juga dipukul. Saya juga lihat ada mahasiswa hancur
wajahnya dipukul. Yang mukul Paskhas, Robert Simanjuntak, Kadispers," kata
Didik.