HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ada Pabrik Kulit di Kawasan Industri Kapet Di Aceh

Kawasan Industri Kapet Bandar Aceh Darussalam, Ladong, Aceh Besar, telah menyediakan 52 kapling lahan untuk pembangunan berbagai industri ...

Kawasan Industri Kapet Bandar Aceh Darussalam, Ladong, Aceh Besar, telah menyediakan 52 kapling lahan untuk pembangunan berbagai industri dan pabrik. Meski proses pembangunan kawasan masih terus berlangsung pada tahun ini, namun ternyata sudah ada satu pabrik yang berdiri, yaitu pabrik kulit.

“Kita harapkan investornya segera mengoperasikan pabrik kulit itu untuk dijadikan pioner dan promosi kawasan industri Aceh kepada pihak luar, bahwa di Aceh sudah ada kawasan industri yang siap menampung relokasi pabrik maupun pembangunan pabrik baru,” ungkap Kepala Kapet Bandar Aceh Darussalam, Mustafa Hasjbullah, dalam pertemuan dengan Komisi C DPRA yang berlangsung di Ruang Badan Anggaran DPRA, Rabu (5/9). 


Terkait dengan kapling lahan itu sendiri, ia menjelaskan, berasal dari pembebasan lahan seluas 55 hektare yang dilakukan pada tahun 2009 lalu, dengan dana bersumber dari APBA senilai Rp 35 miliar. 


Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan detail engeneering design (DED) dengan anggaran Rp 750 juta. Tahun 2011 dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan Amdal sebesar Rp 230 juta, pembuatan DED jaringan air bersih Rp 462,5 juta dan pembangunan pagar dan pintu gerbang Rp 198,5 juta. “Ketiga pekerjaan ini telah selesai dilaksanakan,” kata Mustafa.


Tahun 2012 ini, pembangunan infrastruktur dasar dilanjutkan dengan pembangunan jalan poros sepanjang 2.115 meter. 


Sepanjang 750 meter sudah diaspal, dan sisanya 1.365 meter lagi masih berstatus pengerasan. Kegiatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 6,789 miliar. 


Kegiatan lainnya adalah melanjutkan studi Amdal Kawasan Industri dengan pagu anggaran Rp 497,7 juta. 


Sedangkan untuk pengamanan areal kawasan industri dari gerusan dan ombak air laut, Dinas Sumber Daya Air pada tahun 2011 dan tahun 2012 ini telah membangun benteng dan break water yang menghabiskan anggaran Rp 4 miliar. | SerambiNews | Ilustrasi |Foto |Google