Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh Tamiang, Izwardi menegaskan, pembangunan ruang belajar SD Suka Makmur, Kecamatan Kejuruan Muda, Ac...
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh Tamiang, Izwardi menegaskan,
pembangunan ruang belajar SD Suka Makmur, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh
Tamiang, yang terbakar dua bulan lalu, tunggu pembahasan dalam APBK-P.
Kadisdik Aceh Tamiang menjawab Serambi, Selasa (23/7) menambahkan, walaupun pihak DPRK memberikan sinyal pembangunan RKB SD Suka Makmur yang terbakar bisa mendahului anggaran, namun dana pembangunanya harus ada yang menjamin. “Biasanya pihak Bappeda yang jamin itu,”ujar Izwardi.
Namun, tambah Izwardi, saat ini pihaknya akan memasukkan proposal dulu ke Bapeda. Karena itu, Izwardi yakin dilihat dari dari tahapan yang ditempuhnya gedung sekolah itu tidak bisa dibangun dalam waktu dekat ini. Awalnya, untuk mempercepat pembangunan RKB yang terbakar pihaknya bersama BPBD akan menggunakan dana tanggap darurat yang ada di Dinas DPPKA, namun setelah ditelaah aturan dana tersebut tidak bisa digunakan.
Kadisdik mengaku saat ini memacu pembanguann RKB dari dana Otsus sebanyak dua lokal, sehingga tenda bisa dibongkar. “Kita berusaha empat RKB lagi bisa dibangun di SD terbakar tersebut,”ujarnya. Kepala BPBD Aceh Tamiang, Zagusli membenarkan, pembangunan SD Suka Makmur tidak bisa menggunakan dana tanggap darurat karena plot dananya di DPKA dan penggunaannya tidak boleh digunakan paska bencana.
Beda kalau dananya diplotkan pada BPBD berupa dana penanggulangan bencana. Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ir Rusman pada wal masuk sekolah awal Juli lalu sempat mengkritik lambannya pembangunan ruang belajar di SDN Suka Makmur, Kecamatan Kejuruan Muda padahal terbakar sebulan lalu. Menurut Rusman, DPRK Aceh Tamiang sudah memberikan sinyal penggunaan dana tanggap darurat. Kondisi tersebut mengakibatkan ratusan murid SD tersebut belajar dilantai dan di bawah tenda dengan kondisi tidak nyaman. | M. Nasir, Serambinews, Foto : Ilustrasi/Google
Kadisdik Aceh Tamiang menjawab Serambi, Selasa (23/7) menambahkan, walaupun pihak DPRK memberikan sinyal pembangunan RKB SD Suka Makmur yang terbakar bisa mendahului anggaran, namun dana pembangunanya harus ada yang menjamin. “Biasanya pihak Bappeda yang jamin itu,”ujar Izwardi.
Namun, tambah Izwardi, saat ini pihaknya akan memasukkan proposal dulu ke Bapeda. Karena itu, Izwardi yakin dilihat dari dari tahapan yang ditempuhnya gedung sekolah itu tidak bisa dibangun dalam waktu dekat ini. Awalnya, untuk mempercepat pembangunan RKB yang terbakar pihaknya bersama BPBD akan menggunakan dana tanggap darurat yang ada di Dinas DPPKA, namun setelah ditelaah aturan dana tersebut tidak bisa digunakan.
Kadisdik mengaku saat ini memacu pembanguann RKB dari dana Otsus sebanyak dua lokal, sehingga tenda bisa dibongkar. “Kita berusaha empat RKB lagi bisa dibangun di SD terbakar tersebut,”ujarnya. Kepala BPBD Aceh Tamiang, Zagusli membenarkan, pembangunan SD Suka Makmur tidak bisa menggunakan dana tanggap darurat karena plot dananya di DPKA dan penggunaannya tidak boleh digunakan paska bencana.
Beda kalau dananya diplotkan pada BPBD berupa dana penanggulangan bencana. Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ir Rusman pada wal masuk sekolah awal Juli lalu sempat mengkritik lambannya pembangunan ruang belajar di SDN Suka Makmur, Kecamatan Kejuruan Muda padahal terbakar sebulan lalu. Menurut Rusman, DPRK Aceh Tamiang sudah memberikan sinyal penggunaan dana tanggap darurat. Kondisi tersebut mengakibatkan ratusan murid SD tersebut belajar dilantai dan di bawah tenda dengan kondisi tidak nyaman. | M. Nasir, Serambinews, Foto : Ilustrasi/Google