Janda kembang berinisial Mur (23), dimandikan warga di Meunasah Desa Ulee Jalan, Kecamatan Peusangan Selatan, Selasa (24/7) tengah mal...
Janda kembang berinisial Mur (23), dimandikan warga di Meunasah Desa
Ulee Jalan, Kecamatan Peusangan Selatan, Selasa (24/7) tengah malam.
Pasalnya, janda cerai yang belum dikaruniai anak itu, dipergoki oleh
warga keluar dari lampoh (kebun-red) coklat, digandeng oleh lelaki
brondong W (22), juga warga Ulee Jalan. Saat diinterogasi oleh warga Mur
mengaku baru eh oh (bermesum-red) di kebun coklat.
Pemuda tanggung W sendiri, sukses kabur. Termasuk ketika warga mendatangi rumahnya. Yang lebih unik, saat Mur kencan dengan W di kebun coklat, kakak Mur yang bernama Zur (27), ikut menunggui sang adik di luar kebun coklat.
Keterangan yang dihimpun dari warga Ulee Jalan kemarin menyebutkan, sebelum mereka menangkap janda muda itu, warga sudah memantau gerak geriknya. Janda dan brondong itu jalan berduaan di jalan desa, Selasa (24/7) malam sejak sebelum shalat tarawih. Namun saat itu warga belum curiga dengan sikap keduanya.
Usai shalat tarawih, beberapa warga sempat melihat kakak kandung Mur yang berinisial Zur (27), mondar-mandir di jalan Desa Ulee Jalan dekat kebun coklat di dalam kegelapan. Sehingga warga curiga dan terus memantaunya. Tiba-tiba sekitar pukul 23.00 WIB, warga melihat Mur dan pasangannya W keluar dari kebun coklat dan menemui Zur yang sudah menunggu di jalan.
Lalu warga mendekati mereka dan menanyakan kepada mereka ada acara apa malam-malam dalam kebun coklat. Melihat situasi begitu, W langsung ambil langkah seribu.
Sementara Mur bersama kakaknya Zur digiring ke meunasah, hingga berakhir dengan acara memandikan Mur. Komandan WH Bireuen, Usman Kelana yang dikonfirmasi terkait masalah tersebut menerangkan, pihaknya belum dapat menyelesaikan masalah itu sebelum pasangan Mur yaitu W ditangkap dan dibawa ke WH.
Usman Kelana menambahkan, sejak hari pertama bulan Ramadhan hingga kemarin, pihaknya sudah menangani lima kasus khalwat (pelanggar qanun nomor 14 tahun 2003 tentang khalwat). Semua pelakunya ditangkap warga dan diserahkan kepada WH. | Serambinews
Pemuda tanggung W sendiri, sukses kabur. Termasuk ketika warga mendatangi rumahnya. Yang lebih unik, saat Mur kencan dengan W di kebun coklat, kakak Mur yang bernama Zur (27), ikut menunggui sang adik di luar kebun coklat.
Keterangan yang dihimpun dari warga Ulee Jalan kemarin menyebutkan, sebelum mereka menangkap janda muda itu, warga sudah memantau gerak geriknya. Janda dan brondong itu jalan berduaan di jalan desa, Selasa (24/7) malam sejak sebelum shalat tarawih. Namun saat itu warga belum curiga dengan sikap keduanya.
Usai shalat tarawih, beberapa warga sempat melihat kakak kandung Mur yang berinisial Zur (27), mondar-mandir di jalan Desa Ulee Jalan dekat kebun coklat di dalam kegelapan. Sehingga warga curiga dan terus memantaunya. Tiba-tiba sekitar pukul 23.00 WIB, warga melihat Mur dan pasangannya W keluar dari kebun coklat dan menemui Zur yang sudah menunggu di jalan.
Lalu warga mendekati mereka dan menanyakan kepada mereka ada acara apa malam-malam dalam kebun coklat. Melihat situasi begitu, W langsung ambil langkah seribu.
Sementara Mur bersama kakaknya Zur digiring ke meunasah, hingga berakhir dengan acara memandikan Mur. Komandan WH Bireuen, Usman Kelana yang dikonfirmasi terkait masalah tersebut menerangkan, pihaknya belum dapat menyelesaikan masalah itu sebelum pasangan Mur yaitu W ditangkap dan dibawa ke WH.
Usman Kelana menambahkan, sejak hari pertama bulan Ramadhan hingga kemarin, pihaknya sudah menangani lima kasus khalwat (pelanggar qanun nomor 14 tahun 2003 tentang khalwat). Semua pelakunya ditangkap warga dan diserahkan kepada WH. | Serambinews