Terlepas dari dugaan keterlibatannya terlibat atau tidak dalam kasus sertifikasi tanah di Hambalang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ...
Terlepas dari dugaan keterlibatannya terlibat atau tidak dalam kasus
sertifikasi tanah di Hambalang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mencopot Joyo dari jabatannya, dan menggantinya dengan Hendarman
Supandji.
Hendarman sebagai mantan Jaksa Agung mengakui masalah pertanahan sangat menumpuk di lembaganya, bahkan kasus sengketa tanah menjadi kasus yang paling banyak terjadi di negeri ini, termasuk kasus pertanahan Hambalang.
"Apapun permintaan KPK, saya akan bukakan jalan semuanya untuk kepentingan penyidikan supaya lebih terang. Tugas saya akan memberikan data-data dan dokumen agar penyidikan KPK menjadi lebih mudah," ujar Hendarman, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Presiden Susilo bambang Yudhoyono telah memerintahkan dua hal pokok yang harus segera ditangani Hendarman. Pertama, Hendarman diminta melakukan reformasi agraria. "Khususnya nantinya mengenai distribusi tanah kepada rakyat kecil, itu juga ada didalam TAP MPR NO. 9/2001," kata Hendarman.
Tugas utama Hendarman yakni menyelesaikan masalah sengketa tanah yang menjadi kasus hukum paling banyak terjadi di negeri ini. "Kemudian kedua adalah memetakan maslaah sengketa-sengketa pertanahan dan menyelesaikan," katanya.
Hendarman mengakui, SBY meminta progres kerja yang cepat dari kinerjanya, sehingga dia harus melaporkan hasil kerjanya tiap bulan. "Bapak Presiden meminta kepada saya agar melaporkan hasil yang diperintahkan itu dalam waktu satu bulan," kata Hendarman. | Laela Zahra,Inilah.com
Hendarman sebagai mantan Jaksa Agung mengakui masalah pertanahan sangat menumpuk di lembaganya, bahkan kasus sengketa tanah menjadi kasus yang paling banyak terjadi di negeri ini, termasuk kasus pertanahan Hambalang.
"Apapun permintaan KPK, saya akan bukakan jalan semuanya untuk kepentingan penyidikan supaya lebih terang. Tugas saya akan memberikan data-data dan dokumen agar penyidikan KPK menjadi lebih mudah," ujar Hendarman, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Presiden Susilo bambang Yudhoyono telah memerintahkan dua hal pokok yang harus segera ditangani Hendarman. Pertama, Hendarman diminta melakukan reformasi agraria. "Khususnya nantinya mengenai distribusi tanah kepada rakyat kecil, itu juga ada didalam TAP MPR NO. 9/2001," kata Hendarman.
Tugas utama Hendarman yakni menyelesaikan masalah sengketa tanah yang menjadi kasus hukum paling banyak terjadi di negeri ini. "Kemudian kedua adalah memetakan maslaah sengketa-sengketa pertanahan dan menyelesaikan," katanya.
Hendarman mengakui, SBY meminta progres kerja yang cepat dari kinerjanya, sehingga dia harus melaporkan hasil kerjanya tiap bulan. "Bapak Presiden meminta kepada saya agar melaporkan hasil yang diperintahkan itu dalam waktu satu bulan," kata Hendarman. | Laela Zahra,Inilah.com
