Syafri Junadi (36) yang merupakan anggota sebuah organisasi kepemudaan masyarakat (OKP) yang selama ini kerap berbuat onar kena batunya p...
Syafri Junadi (36) yang merupakan anggota sebuah
organisasi kepemudaan masyarakat (OKP) yang selama ini kerap berbuat onar kena
batunya pada Senin (14/5/2012) siang. Warga yang sudah sangat resah,
memukulinya dan menggiringnya ke kantor polisi.
Akhir kejayaan pria asal Jalan Brigjen Katamso, Kutaraja, Medan Maimun itu sebagai preman kampung diawali kenekatannya memukul kepala lingkungan VII, Abdullah Sani hingga menderita luka lembam pada Sabtu (12/5/2012) malam lalu. Ironisnya, aksi pemukulan itu diawali sikap bijak Sani yang menasihati pelaku karena kerap mabuk-mabukan, dan sering terlibat pencurian.
"Eh dia tidak terima, malah pak kepling itu dipukulnya," kata seorang warga Erwin.
Sikap arogan itu terang saja membangkitkan emosi warga untuk melakukan aksi pembalasan. Puncaknya, pada Senin (14/5/2012) puluhan orang berinisiatif melakukan perhitungan dengan menggerebek kediaman pria bertato itu. Namun kehadiran warga tercium oleh Syafri sehingga ia memilih melarikan diri melalui pintu belakang. Bahkan saking takutnya, pria yang telanjur menyandang status preman kampung itu nekat menyeberangi Sungai Deli demi menghindari amukan warga.
Namun perjuangannya itu berakhir sia-sia, karena warga tetap berhasil meringkusnya dan langsung memukulinya. Parahnya, ketika dilakukan penggeledahan di rumahnya, warga menemukan ganja, sabu-sabu, dan belasan lembar seng diduga hasil curian.
Kapolsek Medan Kota Kompol Sandy Sinurat mengatakan pihaknya akan memeriksa tersangka dalam kasus penganiayaan, dan temuan sejumlah barang ilegal di kediamannya. Sebagai langkah awal, Sandy memastikan tersangka yang sudah babak belur itu ditahan hingga proses hukumnya dilimpahkan ke pengadilan.
Akhir kejayaan pria asal Jalan Brigjen Katamso, Kutaraja, Medan Maimun itu sebagai preman kampung diawali kenekatannya memukul kepala lingkungan VII, Abdullah Sani hingga menderita luka lembam pada Sabtu (12/5/2012) malam lalu. Ironisnya, aksi pemukulan itu diawali sikap bijak Sani yang menasihati pelaku karena kerap mabuk-mabukan, dan sering terlibat pencurian.
"Eh dia tidak terima, malah pak kepling itu dipukulnya," kata seorang warga Erwin.
Sikap arogan itu terang saja membangkitkan emosi warga untuk melakukan aksi pembalasan. Puncaknya, pada Senin (14/5/2012) puluhan orang berinisiatif melakukan perhitungan dengan menggerebek kediaman pria bertato itu. Namun kehadiran warga tercium oleh Syafri sehingga ia memilih melarikan diri melalui pintu belakang. Bahkan saking takutnya, pria yang telanjur menyandang status preman kampung itu nekat menyeberangi Sungai Deli demi menghindari amukan warga.
Namun perjuangannya itu berakhir sia-sia, karena warga tetap berhasil meringkusnya dan langsung memukulinya. Parahnya, ketika dilakukan penggeledahan di rumahnya, warga menemukan ganja, sabu-sabu, dan belasan lembar seng diduga hasil curian.
Kapolsek Medan Kota Kompol Sandy Sinurat mengatakan pihaknya akan memeriksa tersangka dalam kasus penganiayaan, dan temuan sejumlah barang ilegal di kediamannya. Sebagai langkah awal, Sandy memastikan tersangka yang sudah babak belur itu ditahan hingga proses hukumnya dilimpahkan ke pengadilan.
Editor : Yeddi
Sumber : SerambiNews