Kondisi asrama mahasiswa Aceh putra/putri di Yogyakarta kini memprihatinkan. Bagian atapnya ada yang bocor, sehingga membuat penghuninya ...
Kondisi asrama mahasiswa Aceh putra/putri di
Yogyakarta kini memprihatinkan. Bagian atapnya ada yang bocor, sehingga membuat
penghuninya tidak nyaman.
“Saya melihat sendiri, memang asarama mahasiswa Aceh di Yogya perlu segera direhab,” lapor Sulaiman Abda kepada Serambi, Sabtu (12/5) yang mengakui sedang melakukan kunjungan kerja ke asrama tersebut.
Sulaiman Abda yang berkunjung bersama Zuriat Suparjo mengatakan, asrama putri yang terletak di Balai Gading, kondisinya juga sama dengan asaram putra yang berada di kawasan Jalan Merapi. “Ada plafon yang sudah rusak, ada juga bagian atap yang bocor. Pokoknya sedih kalau kita lihat kondisinya,” ujarnya.
Bahkan, putra-putri Aceh yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta, ungkap Sulaiman, mereka saat hujan harus bergelut dengan air yang menetes dalam kamar, karena atap sudah bocor. “Semampu mereka, anak-anak itu mencoba untuk menampal atap yang bocor, tapi itu bertahan beberapa hari saja, kemudian bocor lagi,” kata Sulaiman mengutip keterangan mahasiswa Aceh di asrama itu.
Meski dalam kondisi yang terbatas mereka menuntut ilmu, kata Sulaiman, ada kebanggaan yang mereka berikan pada daerah. Terutama soal prestasi kuliah ada yang mampu meraih IPK dengan nilai tinggi mencapai 3,5-4,2. “Saya kira ke depan bagi anak-anak Aceh berprestasi bagus seperti ini harus diberi perhatian khusus, sebagai rangkasangan bagi anak-anak yang lain,” demkian Sulaiman Abda.
“Saya melihat sendiri, memang asarama mahasiswa Aceh di Yogya perlu segera direhab,” lapor Sulaiman Abda kepada Serambi, Sabtu (12/5) yang mengakui sedang melakukan kunjungan kerja ke asrama tersebut.
Sulaiman Abda yang berkunjung bersama Zuriat Suparjo mengatakan, asrama putri yang terletak di Balai Gading, kondisinya juga sama dengan asaram putra yang berada di kawasan Jalan Merapi. “Ada plafon yang sudah rusak, ada juga bagian atap yang bocor. Pokoknya sedih kalau kita lihat kondisinya,” ujarnya.
Bahkan, putra-putri Aceh yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta, ungkap Sulaiman, mereka saat hujan harus bergelut dengan air yang menetes dalam kamar, karena atap sudah bocor. “Semampu mereka, anak-anak itu mencoba untuk menampal atap yang bocor, tapi itu bertahan beberapa hari saja, kemudian bocor lagi,” kata Sulaiman mengutip keterangan mahasiswa Aceh di asrama itu.
Meski dalam kondisi yang terbatas mereka menuntut ilmu, kata Sulaiman, ada kebanggaan yang mereka berikan pada daerah. Terutama soal prestasi kuliah ada yang mampu meraih IPK dengan nilai tinggi mencapai 3,5-4,2. “Saya kira ke depan bagi anak-anak Aceh berprestasi bagus seperti ini harus diberi perhatian khusus, sebagai rangkasangan bagi anak-anak yang lain,” demkian Sulaiman Abda.
Editor : Yeddi
Sumber : aceh.tribunnews.com
