Hingga kini masih ada tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Timur yang kekurangan tenaga mantri hewan. Ketiga kecamatan itu masing-masing, Sim...
Hingga kini masih ada tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Timur yang
kekurangan tenaga mantri hewan. Ketiga kecamatan itu masing-masing,
Simpang Ulim, Pante Bidari, dan Madat.
Menurut keterangan Bahtiar SP, seorang mantri hewan yang bertugas untuk tiga kecamatan tersebut kepada Serambi Senin (14/5) mengatakan, ia seorang diri bertugas di tiga kecamatan tersebut.
Dikatakan, tiga kecamatan tersebut hanya memiliki satu orang petugas Dinas Peternakan, sementara daerah wilayah itu sangat luas membuat petugas lapangan kewalahan.
Seharusnya pemerintah memprioritaskan dalam satu kecamatan minimal terdapat tiga orang mentri hewan. Ditambahkan Bahtiar, yang sudah bekerja sejak tahun 1994 itu latar belakangnya adalah bidang badan penyuluh pertanian, akan tetapi sekarang akibat kekurangan tenaga petugas mantri hewan, akhirnya diperbantukan di Dinas Perternakan.
Disebutkannya, ia beralih sebagai petugas perternakan karena kepercayaan masyarakat semata. Dalam sehari saja, kata Bahtiar, geografis di tiga kecamatan tersebut tidak mudah dijangkau, karena luas wilayah. Sementara masyarakat di tiga kecamatan juga cendrung memelihara ternak, sementara minimnya penyuluhan dan petugas perternakan.
Dikatakan, biasanya warga memanggil petugas peternakan kalau ada ternak warga untuk kawin suntik, hewan ternak tidak melahirkan secara normal. Bahtiar berharap pemerintah agar dapat memprioritaskan penempatan tenaga mantri hewan dan kesejahteraannya.
Menurut keterangan Bahtiar SP, seorang mantri hewan yang bertugas untuk tiga kecamatan tersebut kepada Serambi Senin (14/5) mengatakan, ia seorang diri bertugas di tiga kecamatan tersebut.
Dikatakan, tiga kecamatan tersebut hanya memiliki satu orang petugas Dinas Peternakan, sementara daerah wilayah itu sangat luas membuat petugas lapangan kewalahan.
Seharusnya pemerintah memprioritaskan dalam satu kecamatan minimal terdapat tiga orang mentri hewan. Ditambahkan Bahtiar, yang sudah bekerja sejak tahun 1994 itu latar belakangnya adalah bidang badan penyuluh pertanian, akan tetapi sekarang akibat kekurangan tenaga petugas mantri hewan, akhirnya diperbantukan di Dinas Perternakan.
Disebutkannya, ia beralih sebagai petugas perternakan karena kepercayaan masyarakat semata. Dalam sehari saja, kata Bahtiar, geografis di tiga kecamatan tersebut tidak mudah dijangkau, karena luas wilayah. Sementara masyarakat di tiga kecamatan juga cendrung memelihara ternak, sementara minimnya penyuluhan dan petugas perternakan.
Dikatakan, biasanya warga memanggil petugas peternakan kalau ada ternak warga untuk kawin suntik, hewan ternak tidak melahirkan secara normal. Bahtiar berharap pemerintah agar dapat memprioritaskan penempatan tenaga mantri hewan dan kesejahteraannya.
Editor : Yeddi
Sumber : aceh.tribunews.com
