Samsul Bahri (58) mantan keuchik (kepala desa-red) Buket Merdeka, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, Kamis (29/3), kritis diseruduk ...
Samsul Bahri (58) mantan keuchik (kepala desa-red) Buket Merdeka, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara, Kamis (29/3), kritis diseruduk dan digigit babi saat pulang dari sawahnya di Desa Batu Dua Ratus. Tragedi itu mengakibatkan kedua tangan korban terluka. Bahkan, jari manis tangan kanannya nyaris putus akibat digigit hewan bertaring itu.
Korban dilarikan ke RSUD Sahuddin Kutacane dalam kondisi kritis, dan rencananya juga akan dirujuk ke RSU Medan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Prohaba, saat kejadian, korban baru pulang dari sawah sekitar pukul 10.00 WIB pagi. Tanpa diduga muncul seekor babi hutan yang berlari kencang langsung menyeruduk Samsul Bahri hingga pria itu terjengkang ke tanah.
Korban sempat melakukan perlawanan terhadap hewan bertaring itu, sehingga kedua lengannya di bagian jari-jari mengalami luka akibat gigitan hama tanaman tersebut. Selain itu betis sebelah kanan dan bagian tubuh lain juga ikut cedera.
Belakangan terungkap jika babi itu sudah terluka (bui teupeeh) duluan, karena sedang diburu para pemburu babi tak jauh dari sawah milik korban.
Sementara itu, Direktur RSUD Sahuddin Kutacane, dr Hj Irawati Desky, mengatakan, dokter spesialis bedah sedang pulang dan akan mengikuti ujian di Unsyiah Banda Aceh pada tanggal 30 April 2012, makanya pasien Samsul Bahri itu dirujuk dan untuk menangani pasien itu harus menggunakan bius umum karena luka bekas gigitan ternak babi itu sangat parah.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Trisno Riyanto melalui Kapolsek Lawe Sigala-gala, AKP S Hutahaian, Kamis (29/3) membenarkan korban diserang babi ketika sedang pulang dari ladangnya. (as/serambinews.com).
Korban dilarikan ke RSUD Sahuddin Kutacane dalam kondisi kritis, dan rencananya juga akan dirujuk ke RSU Medan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Prohaba, saat kejadian, korban baru pulang dari sawah sekitar pukul 10.00 WIB pagi. Tanpa diduga muncul seekor babi hutan yang berlari kencang langsung menyeruduk Samsul Bahri hingga pria itu terjengkang ke tanah.
Korban sempat melakukan perlawanan terhadap hewan bertaring itu, sehingga kedua lengannya di bagian jari-jari mengalami luka akibat gigitan hama tanaman tersebut. Selain itu betis sebelah kanan dan bagian tubuh lain juga ikut cedera.
Belakangan terungkap jika babi itu sudah terluka (bui teupeeh) duluan, karena sedang diburu para pemburu babi tak jauh dari sawah milik korban.
Sementara itu, Direktur RSUD Sahuddin Kutacane, dr Hj Irawati Desky, mengatakan, dokter spesialis bedah sedang pulang dan akan mengikuti ujian di Unsyiah Banda Aceh pada tanggal 30 April 2012, makanya pasien Samsul Bahri itu dirujuk dan untuk menangani pasien itu harus menggunakan bius umum karena luka bekas gigitan ternak babi itu sangat parah.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Trisno Riyanto melalui Kapolsek Lawe Sigala-gala, AKP S Hutahaian, Kamis (29/3) membenarkan korban diserang babi ketika sedang pulang dari ladangnya. (as/serambinews.com).
