HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Budidaya Maggot Lalat BSF Untuk Mengatasi Permasalahan Food Waste dan Peluangnya

Oleh Muhammad Ridho Az Zikru Mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lentera24.com - Mung...


Oleh Muhammad Ridho Az Zikru Mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lentera24.com - Mungkin masih banyak masyarakat di indonesia yang belum tau mengenai maggot. Maggot adalah larva yang berasal dari larva spesies Black Soldier Fly (BSF) dalam bahasa latinnya yaitu Hermetia Illucens.

Permasalahan food waste bukan masalah baru di Indonesia. Masalah tersebut sudah sangat amat serius karena terjadi bertahun tahun di Indonesia untuk mengurai masalah food waste di Indonesia menurut informasi yang disajikan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional SIPSN (2020) bahwa sampah makanan rumah tangga di Indonesia sebanyak 77 kg per penduduk per tahun atau 20.938.252 ton per tahun (UNEP,2021) menjadikan Indonesia sebagai penyumbang sammpah makanan terbesar ke 17 secara seluruh dunia.


Penanganan Food Waste  

Selain berdampak pada lingkungan dari aspek sosial juga berpengaruh karena masih banyak orang kurang mampu di Indonesia. Untuk mencegah dan mengurangi permasalahan bisa dimulai dari lingkup yang kecil di Masyarakat yang memanfaatkan bekas limbah organik contohnya yaitu pada rumah tangga. Sisa sisa makanan yang tidak habis seperti nasi,tahu,tempe dan makanan sisa yang lain bisa dijadikan pakan maggot dan cara untuk mengurangi food waste. Contoh lain yang dapat ditemukan atau diterapkan yaitu pada limbah organik dari pelaku usaha umkm yang menghasilkan limbah organik contohnya penjual rujak ketika dia mengupas buah untuk dijual dan sisa kulit dari buah yang dikupas bisa dimanfaatkan sebagai pakan maggot. Contoh lain juga penjual sayur dan buah ketika barang dagangan yang mereka jual tidak habis di pasar bisa digunakan sebagai pakan maggot dan banyak contoh lain.


Peluang Ekonomi

Meski banyak yang merasa jijik ketika melihat maggot tersebut akan tetapi ia mempunyai banyak manfaat dalam tubuhnya yaitu kadar protein yang cukup tinggi dan nutrien baik untuk hewan ternak seperti salah satunya unggas. Yaitu :

Pakan Ternak dan Ikan maggot yang sudah dikeringkan bisa menjadi pakan ternak dan ikan yang alternatif karena ramah lingkungan faktor lainnya juga karena efektif dan efisien

Sebagai pengurai dan dekomposer alami sehingga memberi pakan maggot cukup mudah dan bisa menggunakan limbah organik yang berasal dari restoran,rumah makan, hotel dan lain lain oleh karena itu membuka peluang untuk membuka jasa pengolahan organik.

Harga jual maggot tentunya berubah ubah sesuai permintaan pasar peluang ini harus dilihat karena cukup menjanjikan sebagai penambahan penghasilan. Harga pasaran minimal Rp.55.000 per kg untuk maggot kering atau minimal 7.000/kg fresh maggot. 

Untuk pemasaran dan penjualan dapat dilakukan secara online ataupun offline dengan adanya peluang pasar yang ada sebagai pelaku budidaya selain pintar mengatur dan mengolah harus juga jago dalam memasarkan hasil budidayanya. Apalagi nilai jual maggot bisa naik jika kualitasnya sangat bagus.


Cara Pembudidayaan Maggot

Untuk memulai pembudidayaan maggot bagi pemula atau dalam skala kecil di rumah bisa simak beberapa cara cara berikut :

Budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) kini menjadi salah satu solusi alternatif dalam pengelolaan limbah organik dan penyediaan pakan ternak yang ekonomis. Proses budidaya ini dapat dimulai dari langkah-langkah yang sederhana namun efisien, dimulai dari pengadaan telur hingga pemanenan maggot siap guna.

Langkah pertama dalam budidaya ini adalah membeli telur lalat BSF. Cara yang paling praktis dan efisien adalah dengan membelinya melalui marketplace, baik secara offline maupun online. Telur BSF cukup mudah ditemukan di berbagai platform e-commerce dengan harga yang bervariasi, tergantung dari kuantitas dan reputasi penjual. Disarankan untuk memilih penjual dengan ulasan baik agar kualitas telur yang dibeli terjamin.

Setelah mendapatkan telur, tahap selanjutnya adalah menyiapkan kandang sebagai tempat budidaya. Ukuran ideal kandang maggot BSF adalah 3 meter x 2 meter x 2 meter. Bahan yang umum digunakan untuk membangun kandang antara lain kayu, triplek, dan bambu. Untuk menjaga kelembapan dan mencegah masuknya hama, kandang juga sebaiknya dilapisi dengan jaring.

Langkah ketiga adalah menyediakan tempat untuk menetaskan telur. Media penetasan yang umum digunakan adalah kardus bekas atau kotak plastik kecil. Di tempat inilah telur-telur akan menetas menjadi larva maggot BSF dalam jumlah besar. Proses ini membutuhkan perhatian terhadap suhu dan kelembapan agar tingkat penetasan optimal.

Setelah larva menetas, mereka harus segera dipindahkan ke biopond, yaitu tempat pembesaran larva. Biopond biasanya dibuat dari kotak plastik besar atau kombinasi antara plastik dan kayu yang tahan air dan mudah dibersihkan. Di sinilah larva akan tumbuh hingga mencapai ukuran panen.

Tahap akhir dalam proses budidaya adalah pemberian pakan dan pemanenan maggot. Pakan dapat berupa limbah organik rumah tangga seperti sayuran, buah-buahan, atau sisa makanan, yang telah dicacah terlebih dahulu agar lebih mudah dikonsumsi oleh larva. Setelah berumur sekitar 2 hingga 3 minggu sejak menetas, maggot sudah dapat dipanen. Maggot hasil panen ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kaya akan protein atau diolah lebih lanjut untuk keperluan komersial.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, budidaya maggot BSF dapat menjadi kegiatan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, metode ini berkontribusi dalam mengurangi limbah organik dan mendukung pertanian berkelanjutan.


Kelebihan Dan Manfaat Maggot

Budidaya maggot bisa dibilang cukup gampang karena maggot gampang sekali untuk diberi makanan yang organik. Contoh nya untuk skala kecil adalah ketika di rumah ada makanan sisa yang tidak habis di konsumsi daripada mubazir untuk dibuang dan menyebabkan masalah food waste tersebut alangkah baiknya makanan makanan yang tidak habis tersebut diberikan untuk pakan maggot, contoh yang lainnya adalah untuk beberapa pelaku usaha yang bergerak pada sektor pangan seperti penjual sayur,warteg,penjual buah dan yang lainnya jika barang dagangan yang dijual tidak laku dan tidak memiliki harga jual lagi karena mungkin sudah tidak layak dimakan atau membusuk dan jika dibuang menimbulkan masalah food waste lebih baik itu diberi sebagai pakan ternak maggot bayangkan saja 30.000 larva bisa menghabiskan sampah organik sebesar 3-4 kg kurang dari 24 jam.

Maggot adalah dekomposer atau pengurai alami sehingga aman untuk lingkungan tidak menyisakan limbah baru yang dapat merusak lingkungan sehingga budidaya maggot jika dilakukan secara efisien makan hasilnya akan baik dan sebagai salah satu cara yang efektif dan efesien untuk mengatasi masalah food waste yang terjadi di indonesia.


Tantangan Dan Solusi

Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memberi makan maggot adalah tidak memberi makanan yang terlalu basah, susu & turunannya (keju,susu,yoghurt), makanan yang mengandung minyak & lemak tinggi (gorengan,sisa minyak goreng,santan),makanan berbumbu tajam (rendang,gulai,kari), makanan yang pedas (aneka sambal) dan makanan non organik (besi,karet,plastik) karena makanan tersebut tidak disarankan sebagai pakan ternak maggot dan bisa berakibat bau untuk lingkungan sekitar karena makanan tersebut akan membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Selain faktor makanan hal lain yang harus diperhatikan adalah sirkulasi udara yang baik agar bau dari makanan sisa yang kita beri sebagai pakan maggot tidak mengendap. 

Agar budidaya maggot berjalan dengan baik dan benar harus memberikan pakan maggot yang disukai maggot sebelum mengalami pembusukan dan perhatikan sirkulasi udara agar tempat budidaya menjadi bau dan merugikan sekitar lingkungan.(*)