Alshafa Noor Azzahira Mahasiswi Semester: 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bangka Belitung Lentera24.com - Dah...
Lentera24.com - Dahulu, seorang akuntan dikenal sebagai profesi yang bersahabat dengan tumpukan kertas, kalkulator, dan lembar kerja (spreadsheet) warna-warni. Proses pencatatan yang manual dan memakan waktu yang lama membuat pekerjaan akuntan sering dianggap sebagai suatu teknis yang kaku dan penuh ketelitian. Namun pada saat ini, cukup hanya dengan satu klik, seluruh data ataupun laporan keuangan suatu perusahaan atau bisnis bisa diproses, dianalisis, bahkan diringkas oleh kecerdasan buatan (AI).
Pada era yang serba teknologi ini, dunia akuntansi sedang mengalami perubahan besar-besaran, tapi apakah ini sekadar evolusi peran, atau justru revolusi total yang akan mengguncang profesi akuntan?
Teknologi AI atau Artificial Intelligence saat ini mampu melakukan tugas-tugas rutin seorang akuntan yang dulunya memakan waktu lama dan memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Seperti pencatatan transaksi, pelaporan keuangan, dan analisis data dengan lebih cepat dan efisien dibandingkan jika dilakukan secara manual oleh manusia. Bagi sebagian orang, hal ini terdengar mengkhawatirkan.
"Apakah profesi akuntan akan tergantikan oleh robot?" adalah pertanyaan yang sering kali muncul dan dipertanyakan oleh orang-orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang akuntan. Tapi, justru sebaliknya, teknologi AI bukan untuk menggantikan profesi akuntan, tapi bisa dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan seorang akuntan.
Dengan kata lain, profesi akuntan ini tidaklah punah, melainkan berevolusi. Profesi akuntan yang dulunya hanya mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangan, kini juga dituntut untuk menjadi pengelola keuangan yang berpikir kritis dan paham akan teknologi saat ini.
Di era digitalisasi ini, seorang akuntan perlu meningkatkan keterampilan yang sampai kapan pun tidak bisa digantikan oleh robot, seperti kemampuan analisis dan berpikir strategis, komunikasi yang efektif dengan klien dan tim keuangan, pemahaman etika dan regulasi keuangan, serta yang tak kalah penting adalah meningkatkan keterampilan digital meliputi kemampuan dalam mengolah data keuangan dengan perangkat lunak. Dengan kombinasi kemampuan digital dan pemahaman bisnis, seorang akuntan tidak hanya akan bertahan di era AI ini, tapi juga berpeluang untuk berkembang dan berperan penting bagi perusahaan dalam hal beradaptasi dengan teknologi, bahkan ikut memimpin perubahan cara kerja keuangan agar lebih modern dan efisien.***