HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Perkembangan Moral Dan Agama Bagi Anak Usia Dini

Foto : Ist Pada dasarnya anak usia dini ,sangat -sangat membutuhkan bimbingan dari orang tua.Dalam hal menunjang Perkembangan Moral dan Agam...

Foto : Ist

Pada dasarnya anak usia dini ,sangat -sangat membutuhkan bimbingan dari orang tua.Dalam hal menunjang Perkembangan Moral dan Agama bagi anak usia dini .ada beberapa orang yang mengatakan bahwa pendidikan harus mempunyai landasan yang jelas dan terarah. Karena landasan tersebut di gunakan untuk menjadi acuan dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Anak Usia Dini. 

Landasan yang dimaksud jelas dan terarah yaitu pendidikan harus berprinsip sesuai dengan pengembangan nilai-nilai agama dan moral. Terlepas dari aspek-aspek yang lain,pengembangan moral dan agama bagi anak usia dini juga sangat penting untuk kita perhatikan.Agar bisa terwujudnya generasi  yang mampu menunjukkan kedewasaan dalam berpikir, dan berperilaku terpuji .Upaya tersebut dapat di lakukan oleh orang tua,tenaga pendidik, dan keluarga untuk mendidik anak sejak anak usia dini.

Pengembangan moral agama kaitannya  sangatlah erat dengan budi pekerti, sikap sopan santun,  dan  kemauan  melaksanakan  ajaran  agama  dalam  kehidupan  sehari-hari. Pembahasan  filosofis  yang  di  kemukakan  oleh  Kilpatrick  pendidikan  moral  akan terus  berkembang  dengan  berbagai  pendapat  pakar  dalam  aspek  budi  pekerti,  nilai moral   dan   keagamaan.(WilliamKilpatrick,   1993). Anak-anak ketika dilahirkan belum memiliki moral (imoral), tetapi dalm dirinya terdapat potensi moral yang siap dikembangkan. Oleh karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan  orang lain, anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.

Dalam perilaku bermoral didalamnya terdapat nilai-nilai yang dianut. Ini menunjukkan apa yang baik, benar, patut serta seharusnya terjadi. Jika terjadi peringatan, pembuatan janji, memulai serta maksud membela diri menyatakan penyesalan/menggambarkan suatu harapan.

Sikap moral sebagian besar diteruskan dari generasi ke generasi, penampilan sikap dapat mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan kepribadian yang mewarnai perilaku seseorang. Ia aktif dan selektif membentuk sikap untuk berperilaku bermoral dalam lingkungannya. Dalam perkembangan kepribadian seseorang mungkin bersikap mempertahankan nilai-nilai lama (konservatif) /mengasimilasai perubahan kearah kemajuan (progresif). Hal-hal ini menjadi prinsip moral selaku pedoman yang mewarnai/mendominasai perilakunya

Menurut Kohlberg, perkembangan moral anak usia dini berada pada tingkat yang paling dasar, itu disebut penalaran moral pra-tradisional. Pada tingkat ini, anak belum menunjukkan internalisasi (kuat) nilai-nilai moral. Namun, beberapa anak usia PAUD telah merespons lingkungan positif dan negatifnya dengan tinggi (Lawrence Kholbergh, 1979). 1. (moral pra-tradisional). Pada tahap ini, anak melihat suatu kegiatan sebagai benar atau salah berdasarkan hukuman dan kepatuhan, serta orientasi tujuan individualisme dan instrumental. Dalam fase berorientasi pada hukuman dan kepatuhan, menilai apakah suatu perilaku benar atau salah sesuai dengan konsekuensi dari aktivitas tersebut. Kegiatan yang membuat ibu marah dianggap salah, kegiatan yang membuat ibu senang dianggap baik dan benar (Lawrence Kholbergh, 1979).

Ketika Kohlberg menyatakan bahwa moralitas diperoleh melalui tahap-tahap perkembangan, dia menggunakan konsep tahap dalam suatu cara formal.Kohlberg menjelaskan bahwa : 1) setiap tahap memiliki jenis pemikiran moral yang berbeda, bukan hanya peningkatan  pemahaman konsep moralitas; 2) Tahap-tahap  tersebut terjadi dalam urutan langkah yang sama ,sehingga tidak ada loncatan atau langkah mundur kebelakang; dan 3) Tahap-tahap merupakan prepotent (Colby Ann, Larence Kholbegh,  1987). Hal tersebut berarti  anak-anak memahami semua tahap yang ada dibawah mereka dan barang kali  memiliki pemahaman  yang tidak lebih banyak dari orang yang ada diatasnya.

Anak tidak dapat memahami tahap  yang lebih tinggi, tanpa  memperhatikan dorongan,   pembelajaran  dan latihan.Kohlberg juga mengatakan bahwa tahap-tahap tersebut bersifat universal dan terjadi dalam cara yang sama,tanpa memperhatikan perbedaan individu dalam pengalaman dan budaya. Hal yang penting dari teori Kohlberg adalah  bahwa tingkat penalaran moral akan meningkat seiring dengan usia seseorang (Lawrence Kholbergh 1975) .

Menurut Hurlock, (1990) mengatakan bahwa dasar-dasar yang diletakkan pada masa bayi akan membangun kode-kode moral yang akan membimbing perilakunya pada masa yang akan datang. Menurut Sutirna (2013), ada beberapa cara yang dilakukan oleh orang tua/pendidik untuk menstimulasi perkembangan moral dan agama pada anak, yaitu  : 1) 1. Menanamkan ajaran agama kepada anak sedini mungkin. Misalnya, dengan mengajari sholat, sembahyang; 2) Mengenalkan konsep sayang terhadap sesama dan toleransi terhadap orang lain serta konsep hal milik; 3) Memberikan dan mengajarkan kesopanan pada anak secara bertahap, yaitu pemberitahuan (flash), pengulangan (splash), dan aksi (action); dan 4) Mengajarkan dan mengenalkan peraturan-peraturan yang berlaku di sekitar.

Ketika seorang anak mulai berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya (termasuk teman bermain, orang tua, dan guru), perkembangan moral anak dimulai. Penanaman prinsip-prinsip etika pada anak dimulai sejak usia dini, karena perilaku anak pada periode berikutnya sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan moral periode sebelumnya.

Penanaman nilai moral pada anak usia dini harus dirangsang melalui permainan yang membutuhkan kerjasama dan disiplin. Selain itu, anak-anak juga belajar cara beribadah yang sesuai dengan karakteristiknya. Orang tua bisa berkreasi dengan menempelkan gambar bernuansa religi, masjid, gereja, pura, dll. Jadi saat otak berkembang, anak-anak dapat memahami masyarakat mereka dan aturan-aturan tingkat yang lebih tinggi selangkah demi selangkah, dan dapat membedakan yang baik dari yang buruk, yang benar dan yang salah.[] 

Pengirim : Salamah, Mahasiswa Prodi PIAUD INISNU Temanggung, Email : amah9616@gmail.com