HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pentingnya PAUD Demi Tumbuh Kembang Buah Hati

Foto : Ilustrasi (kompasiana.com) Oleh : Hiyasinta Nugraheni* Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan k...

Foto : Ilustrasi (kompasiana.com)

Oleh : Hiyasinta Nugraheni*

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, sebagai bentuk bantuan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Tujuan utamanya adalah untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar, serta mengarungi kehidupan setelah dewasa kelak.

Menurut Prof. Dr. Lydia Freyani, selaku Dewan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kegiatan di PAUD dapat memberi rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak usia pra-sekolah. Seluruh aktivitasnya dilakukan melalui pendekatan bermain sambil belajar.

Selain memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal sekolah, kegiatan-kegiatan di PAUD juga menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan berbagai hal positif lain. Anak yang sebelumnya mendapatkan pendidikan di PAUD seringkali memiliki kemampuan untuk komunikasi lebih baik saat sekolah. Hal ini dikarenakan ia sudah terbiasa untuk bermain, belajar, hingga makan bersama dengan teman yang memiliki usia sebaya.

Lalu, bagaimana memilih PAUD yang baik untuk anak? Selain jarak ke rumah dan biaya, kurikulum juga menjadi pertimbangan orang tua. Selain itu, para pengajar pun harus memiliki rasa sayang kepada anak – anak dan menjiwai pekerjaan mereka, dapat diperhatikan pula bagaimana cara pengajar berbicara dengan anak-anak dan cara mereka menghadapi anak yang susah diatur.

Dikutip dari National Association for the Education of Young Children (NAEYC), menyarankan untuk memperhatikan ciri PAUD yang baik, sebagai berikut : 1) Anak-anak menghabiskan hampir seluruh waktu mereka untuk bermain, baik membuat sesuatu ataupun bermain dengan temannya; 2) Anak diberikan berbagai aktivitas sepanjang hari, untuk itu meminta jadwal kegiatan kelas sehari-hari juga penting sehingga orang tua dapat menilai apakah kegiatan di kelas membosankan atau tidak untuk anak; 3) Lihat hiasan di dalam kelas, sebab idealnya karya anak-anaklah yang dipajang untuk menghias kelas, sehingga anak pun merasa bangga dan bersemangat; 4) Kurikulum dapat diadaptasi untuk anak yang lebih cepat belajar, dan juga untuk anak yang membutuhkan bantuan lebih untuk belajar. Sehingga para guru harus tahu bahwa latar belakang, pengalaman, dan kemampuan setiap anak berbeda, sebab setiap anak punya cara belajar yang berbeda satu dengan lainnya; dan 5) Sarana dan prasarana juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya, sebab itu nantinya akan menjadi penunjang pendidikan anak di PAUD tersebut.

Meskipun nantinya anak sudah mendapatkan pendidikan di PAUD, bukan berarti ibu tidak perlu memberikan pendidikan lanjut di rumah. Disarankan orang tua, khususnya ibu untuk tetap mengawal pendidikan anak. Ini dikarenakan ibu memiliki peran sebagai pendidik utama bagi anak. Pendidikan anak usia dini tidak boleh dianggap enteng. Setiap orangtua harus memahami kebutuhan anak terutama pendidikan. Sebab berpengaruh besar terhadap kehidupan si buah hati ke depan.

Mayoritas orangtua di pedesaan kurang memperhatikan kebutuhan pendidikan anak, khusus anak usia dini atau yang berusia di bawah lima tahun. Tanggapannya sederhana, anak sekecil itu bisa apa. Sulit memang memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan anak usia dini kepada para orangtua di pedesaan. Sebab mereka meyakini, bila anaknya ditakdirkan pintar maka akan pintar. 

Namun mereka melupakan satu hal, bahwasanya takdir itu ada dua macam, takdir yang dapat diubah dan dengan takdir yang abadi. Seseorang dilahirkan menjadi seorang pria, ini takdir abadi. 

Seorang anak yang nakal dan tidak menguasai pelajaran matematika, setelah dididik dalam kurun waktu tiga bulan misalnya, dia menjadi pandai matematika. Inilah takdir yang dapat diubah.

Maka dari itu, orangtua di pedesaan memegang pedoman yang salah. Hal ini pun tidak menutup kemungkinan orangtua di perkotaan juga berpandangan yang serupa. Sejak tahun 90-an, masyarakat pedesaan mulai dikagetkan dengan lahirnya program PAUD. Yang secara tidak langsung menumbuhkan lembaga pendidikan anak usia dini atau sekolah PAUD di sekitar mereka. Mungkin jauh sebelum dekade tersebut, masyarakat perkotaan sudah terbiasa dengan kehadiran sekolah anak usia dini.

Melalui PAUD, orangtua diringankan bebanya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Pasalnya sekolah PAUD telah memberikan paket komplit guna mendukung tumbuh kembang anak. Berbeda dengan didikan orangtua di rumah, yang mungkin saja hanya menekankan pada pendidikan tertentu.

Misalnya cukup memberikan pendidikan keagamaan, hanya memberikan pendidikan umum atau kognitif, bahkan hanya melatihnya untuk sikap sopan santun (sosial emosional) tatakrama semata. Pendidikan anak usia dini jauh lebih memberikan pendidikan yang lebih kompleks dan komprehensif.

Memang benar, pendidikan anak usia dini tidak seperti pendidikan sekolah dasar bahkan menengah. Sangat-sangat berbeda. Durasi lama belajar yang lebih singkat dianggap remeh oleh para orangtua di pedesaan, namun secara psikologis anak itu sangat berharga dan berpengaruh besar bagi tumbuh kembangnya.[]

*Pengirim adalah Mahasiswi INISNU Temanggung, email : hiyasintanugraheni123@gmail.com