HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Menunggui Anak Sekolah dan Akibatnya Terhadap Perkembangan Psikologi Anak

Foto : Ilustrasi (tribun medan) Oleh : Novia Arinan Najakh* Dijaman yang modern ini pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting, tingginya...

Foto : Ilustrasi (tribun medan)

Oleh : Novia Arinan Najakh*

Dijaman yang modern ini pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting, tingginya kesadaran akan pendidikan membuat banyak orang tua yang memasukan anak mereka dalam lembaga-lembaga PAUD, mereka berharap anak mendapatkan pendidikan yang tepat sedini mungkin. Banyak orang tua yang merasa khawatir saat memasukka anak-anak mereka ke jenjang paud, karena pada usia ini anak masih belum mandiri sepenuhnya. Terkadang khawatir anaknya akan menangis jika di tinggal, maka banyak orang tua yang rela menunggui anak mereka bersekolah dari mulai datang sampai pulang sekolah.

Memang pada saat pertama masuk sekolah kebanyakan anak akan menangis karena merasa asing dengan lingkungan yang baru, banyak orang tua yang tidak tega meninggalkan anaknya, padahal menangis merupakan respon yang wajar anak dalam mengenali lingkungan sekitar yang masih asing. Menunggui anak didepan kelas menjadi pilihan mereka agar anak mereka tetap nyaman, mungkin jika dilakuka seminggu dua Minggu tidak akan masalah karena anak juga butuh penyesuaian denga lingkungan sekitar dan memberi waktu anak untuk merasa nyaman dan percaya dengan pendidik.tetapi jika hal ini dilakukan sudah lebih dari 1 bulan bahkan lebih justru membuat anak semakin tidak mau ditinggal oleh orang tua karena mereka merasa lebih nyaman dengan orang tua daripada dengan gurunya. Atau malah orang tua yang tidak tega meninggalkan anaknya sendiri karena kekhawatiran yang berlebihan, sikap yang seperti itu yang membuat kemandirian anak menjadi berkurang dan cenderung lama menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. 

Sebenarnya sejak anak dilahirkan ke muka bumi ini ia telah mulai belajar tentang keadaan lingkungan sosialnya. Pada awalnya, ia mempelajari segala yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Ia mencoba meniru, mengidentifikasi dan mengamati segala sesuatu yang ditampilkan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Selanjutnya ia mempelajari keadaan-keadaan di luar rumah, baik yang menyangkut nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Akhirnya, ia menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari masyrakat dan dituntut untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan masyarakat. Proses tersebut biasa disebut sosialisasi.

Tak banyak orang tua menyadari bahwa menunggui anak saat anak sekolah juga akan mempengaruhi konsentrasi anak karena anak cenderung akan selalu melihat keluar untuk melihat apakah ibunya masih ada diluar, membiarkan anak menyelesaikan permasalahan sendiri merupakan bagian terpenting dalam kehidupan mereka karena hal ini akan berdampak sampai mereka dewasa. Membiasakan anak untuk mandiri sejak dini akan memupuk rasa percaya diri dalam diri anak dan akan terus berkembang sampai mereka dewasa. Anak yang sudah mandiri dari usia dini cenderung akan sukses saat kelak mereka dewasa karena mereka lebih peka dengan lingkungan sekitar dan tidak mudah menyerah. Kemampuan problem solving anak juga akan semakin meningkat jika mereka terbiasa menghadapi masalah sendiri tanpa bantuan orang lain.

Menunggui anak sekolah mungkin dipandang sebagai hal yang sederhana tetapi ternyata dampaknya sangat besar terhadap psikologi anak, bahkan bisa mempengaruhi masa depan mereka, maka dari itu sebagai orang tua sebaiknya bijak dalam memahami situasi ini, kita harus percaya sepenuhnya terhadap lembaga PAUD yang kita pilih. Karena pada dasarnya semua lembaga PAUD akan memberikan pendidikan yang baik juga mereka sudah terlatih untuk menangani situasi yang seperti ini.[]

*Pengirim mahasiswa Prodi PIAUD INISNU Temanggung, email : noviaarinannajakh@gmail.com