HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Limbah Plastik Jadi Aesthetic?

Jihan Eka Cahya Andini Fakultas Ekonomi Bisnisc- Prodi Akuntansi – Semester 3 Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com ---  Sampah plas...

Jihan Eka Cahya Andini Fakultas Ekonomi Bisnisc- Prodi Akuntansi – Semester 3 Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com --- Sampah plastik masih menjadi masalah besar bagi sebagian negara, khususnya Indonesia. Hampir 4,8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan masyarakat Indonesia per tahunnya yang mencemari lingkungan. Sampah plastik tidak hanya terdapat di tanah saja, tetapi juga di air bahkan mencapai 56,3 juta kilogram tersebar di lautan. Sampah plastik di dunia didominasi oleh hasil ulah masyarakat Indonesia, yaitu Indonesia menjadi penghasil sampah plastik laut terbanyak di dunia setelah Cina. Lebih fantastisnya lagi, Indonesia mempunyai sungai yang paling tercemar di dunia, yaitu Sungai Citarum.

Sampah plastik terbuat dari bahan kimia tak terbaharukan membuat sampah plastik sukar untuk melakukan proses penguraian dengan baik, butuh waktu yang tidak sebentar hingga ratusan tahun lamanya. Proses penguraiannya ini akan menghasilkan toksit dan mempunyai sifat karsinogenik yang artinya akan menghasilkan zat-zat berbahaya pemicu tumbuhnya kanker. Limbah plastik menjadi salah satu limbah sampah terbanyak sebab sebagian besar plastik digunakan untuk mengemas dan menjadi wadah makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. 

Bagaimana jika lambah sampah tersebut diolah menjadi aesthetic? Edy Suranta Ginting, pelukis yang berasal dari Medan ini seorang adalah penggerak dalam bidang lingkungan hidup melalui karya seninya. Mengolah limbah sampah plastik menjadi lukisan yang indah dan menarik serta memiliki nilai jual tinggi. Ia juga turut serta memberikan kontribusi dalam edukasi pengolahan sampah melalui video-videonya yang kini tersebar di banyak sosial media bahkan hingga ke acara TV.

Bakat dan kebolehannya ini tersalurkan dengan baik melalui karya seni lukis, sudah banyak lukisan-lukisan yang ia buat dan tidak sedikit menuai perhatian dan pujian dari netizen. Baru-baru ini ke viralannya di Tiktok menjadi buah bibir, tak hanya lukisanya yang indah ia juga secara tidak langsung ia memberikan contoh yang baik dan menghimbau para followers-nya untuk memanfaatkan limbah sampah menjadi sesuatu yang bernilai lebih.

Edy lebih akrab dikenal sebagai Edy Art Studio, begitu pun dengan username Instagram dan Tiktok-nya “@edy_art_studio”. Lukisan-lukisannya cukup populer di sosial media Tiktok, ia mengunggah lukisan-lukisan karyanya melalui video Tiktok hingga menuai sampai 270 juta followers. Begitu pun pada sosial media Instagram, Edy juga cukup aktif mengunggah kegiatan sehari-harinya dalam akun sosial medianya. Ia mengatakan bahwa melukis adalah hobinya, bukan sesuatu yang ia lakukan untuk menghidupinya sehari-hari. Namun, siapa sangka hobinya ini sangat menginspirasi banyak orang dan memberikan kesadaran bahwa limbah sampah yang kita hasilkan dapat kita kurangi dengan kreativitas. Melalui karya seni Edy mengajak semua masyarakat khususnya masyarakat Indonesia untuk lebih bijak dalam hal menggunakan plastik.

Dalam proses pembuatan lukisannya Edy melakukan beberapa tahapan. Seperti yang ia tunjukkan pada beberapa video Tiktoknya, Edy bersama tim mengunjungi tempat pembuangan sampah akhir dan mengumpulkan sampah-sampah plastik yang sekiranya masih bisa layak pakai. Tak hanya itu, Edy juga mengumpulkan sampah-sampah plastik yang berserakan di pinggir jalan. Setelah semua plastik dikumpulkan menjadi satu, proses selanjutnya ialah pencucian plastik hingga bersih lalu memasuki tahap pengeringan atau biasanya Edy menjemur plastik-plastik pilihannya.  Setelah plastiknya kering, Edy menempelkan plastik-plastik tersebut di atas kanvas yang sudah ia sketsa sebelumnya. Lalu, memotong plastik-plastik tersebut menjadi beberapa potongan dan menempelkan kembali plastik-plastik di atas kanvas.

Obyek lukisan-lukisan yang dibuat Edy bermacam-macam, dari gambar kartun hingga artis dan selebritas terkenal. Pada suatu waktu, Edy melukis selebritas ternama luar negeri, anggota boyband BTS, yaitu Kim Seok Jin dan Suga. Hal ini menuai banyak perhatian masyarakat khususnya para Army, sebutan nama penggemar BTS. Namun, hal ini pun menjadikan video Edy kontroversial, tak sedikit pujian yang dilontarkan kepada Edy begitu juga hujatan. Di lain sisi, beberapa netizen memberikan komentar yang beranggapan bahwa Edy sedang menyindir dengan karya. Aksinya ini dianggap oleh netizen sedang menghina idolanya, dengan melukis wajah personil BTS menggunakan sampah plastik. Netizen lainnya pun tak diam, begitu juga Edy ia memberikan klarifikasi bahwa lukisan tersebut bukan hanya untuk sekadar konten, melainkan pesanan customer. Kata-kata semangat dan apresiasi menjadi pembela dan pembangkit diri Edy lagi ketika menerima hujatan-hujatan tersebut.

Video klarifikasi Edy tentang lukisan wajah personil BTS ini menjadi sebuah lonjakkan, ia mendapatkan 10 juta penonton dalam satu hari penayangan di sosial media Tiktok. Hasil lukisannya ini adalah pesanan customer Edy yang merupakan seorang Army. Lukisan ini dibandrol dengan harga sekitar 3 juta rupiah per karya. Keviralan ini membuat Edy semakin giat dalam menyalurkan hobi dalam melukisnya, pun saat ini Edy sedang mempersiapkan pameran lukisan-lukisan barunya.

Tak hanya anggota BTS, Edy juga membuat lukisan sampah plastik ini dengan objek wajah selebritas tanah air, seperti Ruben Onsu, Nikita Mirzani, Rizky Billiar, dan lain-lainnya. Tidak berhenti sampai tanah air saja, Edy juga memperluas segmentasi pasarnya hingga ke mancannegara. Lukisan Edy ini dapat mencapai angka 170 juta, ia pun tak jarang untuk menghadiri acara-acara ke stasiun televisi dan mengisi acara talkshow sekaligus juga mempraktikan kebolehannya melukis dengan sampah plastiknya.

Edy juga menerima penghargaan atas segala upaya dan prestastinya, salah satu di antaranya dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas ide dan konsistensinya dalam melakukan kampanye dan menggerakan masyarakat untuk mengupayakan mengurangi sampah plastik dan memanfaatkannya menjadi suatu karya yang berguna dan bernilai. Pendapatan dari usaha melukisnya ini Edy beberapa bagian untuk disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti pembelian alat-alat tulis, buku, dan kebutuhan pendidikan lainnya untuk masyarakat desa di pelosok daerah.

Kisah inspiratif ini membuat kita tersadar betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup, melihat fakta bahwa Indonesia menjadi negara penghasil produksi sampah laut terbesar ke-dua setelah Cina seharusnya membuat masyarakat merenung dan memikirkan apa yang telah dilakukan terhadap bumi ini. Tak hanya itu, Edy juga mengajarkan tentang saling berbagi kepada sesama yang lebih memubutuhkan. 

Alangkah baiknya, kita sebagai penghuni bumi ini saling menyadari akan betapa pentingnya kebersihan demi keberlangsungan makhluk hidup dan kepedulian antar sesama. Baik dari sesama manusia maupun hewan-hewan yang ada di lautan yang mana saat ini habitatnya sudah tercemar oleh banyaknya sampah plastik. Dengan langkah kecil sekadar untuk mengurangi penggunaan plastik, seperti membawa kantong belanja sendiri ketika berpergian dan membahwa tempat minum reuseable akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita dan akan membawa dampak baik untuk keberlangsungan hidup pada beberapa generasi mendatang.***