HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Habis G30S PKI, Terbitlah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Rofiqi Ichlasul Amal, Semester 1 Fakultas Agma Islam Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com --Peristiwa G30S PKI terjadi pada tahun ...

Rofiqi Ichlasul Amal, Semester 1 Fakultas Agma Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com --Peristiwa G30S PKI terjadi pada tahun 1965 yang di ketuai oleh Dipa Nusantara Aidit yang sering di sapa dengan DN Aidit yaitu pemimpin terakhir PKI. Perkembangan PKI pada saat itu sangat pesat. DN Aidit mendukung konsep yang di bawa oleh Khrushchev, yakni “If everything depends on the communist, we would follow the peaceful way (bila segalanya bergantung pada komunis, kita harus mengikuti dengan cara perdamaian)." G30s PKI terjadi pada malam hari hingga dini hari, tepatnya pada akhir bulan September yaitu tanggal 30 dan masuk 1 Oktober 1965.


Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia mengincaar 7 perwira tinggi TNI AD Indonesia. Akan tetapi ada 1 dari 7 perwira ada yang berhasil lolos dari pemberontakan PKI yakni  Jendral AH Nasution. Sedangkan 6 jendral lainnya menjadi target pembunuhan PKI, 3 dari 6 orang yang menjadi target langsung di bunuh di kediamannya yaitu Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Mas Tirto Haryono, serta Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan. 

 

Siswondo Parman, Mayor Jendral Raden Soeprapto, dan Brigadir Jendral Sutoyo Siswomiharjo selain 6 jendral tersebut ada pula yang menjadi korban PKI yakni ajudan  menhamkan atau kasab Jendral Jasution , Letnan Satu Pierre Andreas Tendean dan pengawal wakil perdana mentri II Dr.J.Leimena, Brigadir polosi Satsuin Tubun.Kronologi peristiwa G30S PKI dimulai dengan kasus penculikan 7 jendral tersebut yang kemudian korban -korban tersebut  dibuang ke sebuah lokasi di Pondok Gede yang di kenal dengan Lubang Buaya. Pada tanggal 1 Oktober 1965, pada sore hari Gedung PRI pusat dan Kantor Pusat Telekomunikasi  dapat di rebut Kembali tanpa adanya pertumpahan darah oleh RPKAD di bawah kepimpinan  Kolonel Sarwo Edhi Wibowo, pasukan Para Kujang dan dibantu sejumlah pasukan kalavari pada tanggal 2 Oktober ,setelah di ketahui bahwa basis G30S PKI berada di halim perdana  Kusuma yang kemudian  diserang oleh satuan RPKAD di bawah komandan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo atas perintah Mayjen soeharto sseluruh tempat tersebut bisa dikuaasai oleh TNI-AD. 

 

Pada tanggal 3 Oktober 1965, pasukan RPKAD berhasil menguasai daerah lubang buaya yang di pimpin oleh Mayor C.I Santoso berhasil di kuasai. dan mendapatkan informasi atau petunjuk dari kopral Satu Polisi Sukirman yang sempat menjadi tawanan G30S PKi tetapi berhasil lolos, sehingga  ditemukannya tempat para perwira yang diculik dan di bunuh oleh Parrtai Komunis Indonesia. Mayat atu jasat tersebut ditemukan di sebuah sumur yang memilki ukuran sekitar ¾ meter dengan kedalam kira-kira 12 meter yang kemudian ditutupi oleh pohon pisang yang dikenal dengan nama Sumur Lubang Buaya.

   

Pada tanggal 4 Oktober 1965 yaitu penggalian Sumur Lubang Buaya untuk mengambil  jenazah para perwira, setelah diangkat dari lubang buaya tersebut terlihat mengalami kerusakan fisik sedemikian rupa. Ini merupakan saksi bisu bagi bangsa Indonesia betapa kejamnya siksaan para PKI terhadap perwira yang mereka alami sebulum mereka wafat. 

    

Pada tanggal 5 Oktober 1965, jenazah para perwira TNI-AD tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata yang sebelumnya disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat. Lalu pada tanggal 6 Oktober 1965, dengan surat keputusan pemerintah yang diambil dalam Sidang Kabinet Dwikora, para perwira TNI-AD tersebut ditetapkan sebagai pahlawan revolusi.

     

Setiap tanggal 1oktober, bangsa Indonesia memperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Dengan tujuan untuk mengenang Kembali sejarah dalam mempertahankan idiologi bangsa. Selain itu hari kesaktian Pancasila juga sebagai wujud penghormatan kepada jasa para pahlawan revolusi dan Hari kesaktian Pancasila.

   

Berkaitan erat dengan kejadian peristiwa Gerakan G30S PKI yang menyebabkan 6 perwira tinggi TNI AD gugur. Hari kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, tidak bisa dipungkiri bahwa Pancasila memiliki peran strategis sebagai pondasi dasar sebuah negara.

     

Latar belakang pada 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila yaitu, peristiwa pemberontakan dan perebutan kekuasaan yang digencatkan oleh PKI pada 30 september 1965 dengan bertujuan untuk merubah ideologi bangsa Indonesia Pancasila menjadi beridiologi komunis. Namun serangan yang diluncurkan oleh PKI tumbang atau tidak berhasil, maka dianggap bahwa alangkah sakti dan sakralnya Pancasila, dan Pancasila mempunyai kesaktian yang tidak bisa digantikan oleh paham-paham  manapun. Sehingga Pancasila takbisa dirusak bahkan dirubah dan diganti oleh PKI pada saat itu dan karena Kesaktian Pancasila itulah jadi diperingati  sebagai Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. []***