HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

DULU MERESAHKAN SEKARANG JADI PANUTAN

Narendra Surya Adillah  Mahasiswa Semester 1 Universitas Muhammadiyah Malang  Prodi PAI Lentera24.c om -- Dulu bahkan hingga saat ini, tawu...

Narendra Surya Adillah Mahasiswa Semester 1 Universitas Muhammadiyah Malang Prodi PAI

Lentera24.com -- Dulu bahkan hingga saat ini, tawuran antar pelajar sudah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan pelajar terutama anak STM. Tetapi tidak semua pelajar terutama siswa STM melakukan tawuran. Tawuran antar pelajar menimbulkan keprihatinan dan keresahan terhadap calon-calon generasi penerus bangsa ini. Padahal para pahlawan telah memberikan contoh supaya kita sebagai warga negara Indonesia untuk selalu bersatu agar menjadi negara yang kuat. Tetapi dengan tawuran antar pelajar, para generasi penerus bisa terpecah belah, maka dengan mudahnya penjajah masuk ke Indonesia kalau generasi penerusnya tidak bersatu.

Seperti yang kita ketahui bahwa tawuran antar pelajar tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah saja, tapi juga terjadi dan dilakukan di jalanan umum, yang mana terkadang para pelajar yang terlibat tawuran sering kali merusak fasilitas umum dan mengganggu para pengguna jalan sehingga hal tersebut sangat meresahkan masyarakat. Maka dari itu tawuran antar pelajar telah melanggar norma-norma masyarakat. Padahal dijelaskan didalam pasal 170 KUHP bahwa setiap pelaku yang melakukan perbuatan tindak pidana pengeroyokan secara terang-terangan diancam pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan. Tindak pidana pengeroyokan telah memenuhi syarat- syarat sebagai perbuatan kejahatan yang bertentangan dengan Undang–Undang.

Kini banyak bermunculan dan viral di berbagai media sosial seperti tiktok, instagram, dan media sosial lainnya tentang mantan siswa STM yang ber inisial (K), yang dulunya pada saat duduk dibangku sekolah sering sekali melakukan tawuran antar sekolah. Pada saat diwawancarai di suatu youtube channel, (K) bercerita awal mula bisa ikut tawuran. Ia bercerita awal ikut tawuran itu untuk mencari jati diri dan untuk melawan orang tuanya. Tawuran yang ia lakukan tidak hanya dengan tangan kosong tetapi juga memakai senjata tajam seperti celurit, samurai, dan golok. Lebih parahnya lagi ada yang membawa air keras untuk disiramkan kepada lawannya, selain terasa panas pada kulit air keras juga bisa mengganggu pernapasan sehingga mengakibatkan sesak nafas bagi penghirup air keras.

Pemilik channel youtube bertanya lagi kepada (K) kenapa dia bisa selamat dari itu semua. (K) menjawab bahwa dia belajar ilmu kebatinan dan memiliki khodam yang membuat (K) bisa kebal dari senjata tajam. Kata (K) hampir semua pelajar yang ikut tawuran, mempunyai ilmu kebal untuk menjaga diri pada saat tawuran. Dan ada juga yang tidak memiliki ilmu kebal yang berakhir dengan mengalami cacat permanen. Tetapi (K) juga memberitahukan bahwa tangan kirinya pernah terkena senjata tajam dan mengalami luka robek yang cukup parah. Inti dari konten tersebut, (K) memberi edukasi agar para pelajar tidak melakukan tawuran seperti masalalunya.(K) berkata bahwa tawuran itu tidak ada gunanya, malah merugikan kita sendiri dan lingkungan sekitar. Konten tersebut sudah disaksikan oleh jutaan orang.

Setelah diwawancarai di konten terebut sekarang (K) dikenal banyak orang dan memiliki akun media sosial yang memiliki ratusan ribu hingga jutaan pengikut. Bahkan pernah diwawancarai oleh suatu stasiun tv. Dari cerita (K) mengenai masalalunya yang suka tawuran, para pelajar mengasumsikan menjadi dua. 

Ada yang ingin berhenti tawuran dan teredukasi dan ada juga yang malah lebih bersemangat untuk tawuran karena menganggab tawuran itu keren dan disegani banyak orang. Maka dari itu kita sendiri yang harus pintar mencermati dan menilai dari cerita (K) bahwa tawuran sama sekali tidak bermanfaat dan merugikan kita dan lingkungan. Dengan tawuran bisa mengakibatkan cacat fisik permanen, banyak musuh sehingga hidup tidak tenang, dan yang lebih parah bisa kehilangan nyawa.***