Lentera24.com | ACEH TIMUR - Ironis memang Fuad Ramadhan Peraih Medali Emas pada gelaran PON XX Papua 2021 Cabang Atletik lari 400 M put...
Fuad Ramadhan mengungkap hal ini saat acara penyambutan dan peusijuek (tepung tawar) oleh Karang Taruna Kecamatan Julok beserta Muspika pada Selasa (26/10/21) lalu terkait dengan dirinya membela Kabupaten Aceh Besar pada event PORA XIV Pidie 2022 mendatang.
"Saya memang Asli Putra Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur, akan tetapi mohon maaf sekali, saya pada event PORA XIV Pidie mendatang saya membela Kabupaten Aceh Besar, bukan membela Aceh Timur," ungkapnya membuat para tamu undangan terkejut dan bertanya tanya, ada apa?.
Media ini mewawancarai Suryadi Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur (IPPAT) Banda Aceh yang juga ikut hadir dalam acara penyambutan tersebut, ia mengatakan bahwa belum tahu juga dinamika tentang Fuad yang membela Aceh Besar di event PORA Pidie.
"Maaf, saya belum tau dinamikanya yang menyebabkan Fuad Ramadhan membela Kabupaten Aceh Besar di event PORA Pidie 2022 mendatang, saya sudah pernah berbincang dengan Ketua KONI Aceh Timur, dan beliau menjawab bahwa Fuad Ramadhan memang tidak bergabung dalam kontingen Aceh Timur," ujarnya.
"Saya berharap agar sama sama kita berusaha, baik itu Dispora atau KONI Aceh Timur termasuk juga Fuad Ramadhan, ayo kita sama sama saling merangkul untuk mengangkat martabat Kabupaten Aceh Timur di event PORA XIV Pidie 2022 kedepan, Semoga Kabupaten Aceh Timur lebih 'bereh' lagi," harap Suryadi.
Sementara itu, Adnan, S.Ag Camat Julok dan juga merupakan putra Julok mengatakan bahwa ada rasa kekecewaan kenapa seorang Putra asli kecamatan Julok Aceh Timur harus membawa panji Kabupaten lain.
"Ya, kecewa sih ada, akan tetapi itu semua hak seseorang, yang saya ketahui, Fuad sekolah di SDN 1 Kuta Binjei, selanjutnya SMPN 1 Kuta Binjei, setamat SMP ia masuk Ke SMAN 1 Buket Seuraja, cuma sampai habis kelas 1, selanjutnya ia melanjutkan kelas 2 dan seterusnya di Aceh Besar, mungkin dari situlah sehingga ia membela Aceh Besar, kita juga berharap kepedulian Pemerintah khususnya Aceh Timur untuk lebih konsisten dan peduli terhadap pembinaan Atlet, sehingga tidak akan terjadi seperti ini lagi," ungkapnya.
Media ini juga meminta pandangan Firman Dandy, SE, M.Si Ketua KONI Aceh Timur terkait Dinamika ini melalui whatsapp.
"Ini kondisinya bisa kita maklumi karena Fuad Ramadhan mulai kelas 2 SMA sudah hijrah ke Aceh Besar karena ikut abangnya yang berdomisili di Aceh Besar, dalam hal ini kita harus berjiwa besar, berpandangan secara luas dan komprehensif, yang penting bersangkutan sudah mengharumkan nama Aceh di kancah nasional dan otomatis juga membesarkan nama Aceh Timur, dan kita juga bersyukur saat masih pelajar dulu juga yang Fuad Ramadhan juga pernah mengharumkan nama Aceh Timur secara langsung sebagai juara 1 di even O2SN tingkat Nasional Tahun 2012.
Untuk itu kita berharap kepada seluruh atlet dan calon atlet muda kita agar bisa belajar dan mencontoh keberhasilan Fuad Ramadhan dan juga atlet PON Aceh asal Aceh Timur lainnya yang juga telah berprestasi, ada Akhilul Wadhan dan Riski Nasution di Cabor Sepak Bola, ada Marzuki dan Nazaruddin di Cabor Sepak Takraw plus pelatih munzir dan wasit Marhadi, selanjutnya ada Agus Triawan di Cabor Rugby, Mulia Risma di Cabor Dayung, dan ada Farhan di Cabor Panahan. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi atlet2 kita yang lain," jawab Ketua KONI Aceh Timur.
"Keberhasilan ini merupakan keberhasilan kita semua, sinergi kita semua, mulai dari dukungan Bupati Rocky dan Wabup Syahrul Syamaun, Sekda Mahyuddin, kami bersama seluruh jajaran pengurus KONI Aceh Timur, seluruh jajaran Pengurus Cabor dan yang pastinya juga dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Aceh Timur," pungkasnya. [] L24.Zal
Teks foto : Fuad Ramadhan Putra Asli Julok Aceh Timur Peraih Medali Emas PON XX Papua 2021
