HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

PKS TS PTPN I Berupaya Atasi Abu Ketel

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Kepulan asap hitam pekat (abu ketel) yang keluar dari cerobong Boiler Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Seu...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Kepulan asap hitam pekat (abu ketel) yang keluar dari cerobong Boiler Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Seumantoh PTPN I Kabupaten Aceh Tamiang kembali menggangu kenyamanan warga, pasalnya masyarakat yang berada disekitar PKS tersebut merasa jenuh dengan abu hitam yang tak pernah terpisahkan dari kehidupan mereka, mereka khawatir abu ketel tersebut terhirup dan juga masuk kematangan para pengendara sepeda motor yang lewat ditmpat itu. Senin (20/9/21). 

Penomena yang tidak sehat ini mewarnai kehidupan masyarakat seperti Kampung Tanjung Seumantoh, Kampung Upah, Simpang IV dan Kampung Paya Awe Kecamatan Karang Baru dan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang.

Warga disana menyebutkan persoalan abu ketel sudah lama menghilang sekira setahun sejak dibangunnya boiler yang baru, namun dua bulan belakangan ini kejadian yang sudah akrab dengan kehidupan kami kembali terjadi, langit diselimuti asap dan abu hitam hasil produksi PKS Tanjung Seumantoh PTPN I. 

Dampak dari abu yang merupakan hasil produksi perusahaan milik Negara tersebut kembali menimbulkan keresahan warga.

Bagaimana tidak, selain mengakibatkan bintik bintik hitam pada pakaian yang dijemur, abu dimaksud juga masuk kedalam rumah rumah mereka, sehingga perabotan rumah tangga, kain gorden dan dinding rumah warga sekitar menjadi kotor dengan noda hitam yang melekat.

"Hal seperti ini sudah lama kami rasakan, namun belum ada solusi dari pihak PKS untuk membuat kehidupan warga sedikit nyaman dan terbebas dari polusi asap dan abu yang menjijikkan itu", keluh Muhammad Aswal seorang warga Kampung Simpang IV. 

Asap yang rendah itu bisa ditemukan pada sore hari maupun ketika udara lembab atau saat hujan gerimis", terang Awel. 

Lebih jauh Awel menjelaskan, pihak Managemen PKS Kebun Tanjung Seumantoh, dalam hal ini Manager PKS dianggap kurang melakukan pendekatan kepada warga sekitarnya, akibatnya, informasi dan keluhan masyarakat tidak dapatkannya.

"Informasi dan keluhan penduduk itu bisa didapat karena adanya pendekatan dengan warga, coba kalau dia (Manager PKS-red) sering silaturrahmi dengan masyarakat, pasti keadaan luar kompleks PKS bisa terpantau langsung olehnya", kata Awel.

"Permintaan kami kepada perusahaan milik Negara itu agar kami masyarakat dibebaskan dari abu ketel hitam PKS. Dan itupun bukan semata untuk kami kami saja, ini kan kepentingan dan demi kesehatan mereka para pengurus perkebunan, karyawan PKS serta Pimpinan. 

Artinya mereka juga punya hak untuk hidup sehat tanpa adanya polusi", beber Awel yang berdomisili disekitar PKS TS.

Keluhan ini bukan hanya dari saya papar Awel sapaan akrab Muhammad Aswal juga tak jauh berbeda dengan sejumlah warga lainnya yang berhasil ditemui disalah satu warung kopi pekan upah Kecamatan Karang Baru.

Menurut mereka, abu yang menempel di perabotan rumah tangga mereka tak mudah dihilangkan jika dengan menggunakan kain seka (kain lap) saja, abu yang keluar dari boiler PKS itu berubah menjadi noda hitam yang lengket dikain, dinding rumah dan perkakas lainnya akan hilang jika dilap dan dibasuh dengan kain yang dibasahi air. 

"Kalau mau lihat berapa banyak abu hitam diatas meja dan lantai rumah, silahkan abang datang kemari pada pagi hari".

Jadi abang bisa tau banyaknya polusi yang ditimbulkan oleh PKS terhadap warga sekitarnya. Selain abu ketel, juga kami rasakan asap hitamnya yang merebak rata kepermukiman warga.

Sementara Manager PKS Tanjung Seumantoh Kabupaten Aceh Tamiang, Basri yang dikonfirmasi Lentera24.com melalui selularnya, Senin (20/9/21) mengakui adanya abu hitam yang meresahkan warga sekitar, ini terjadi karena Boiler Jenis Takuma N-760 SA mengalami perbaikan, maka digunakan Boiler N-600 yang kondisinya juga rusak dan mengeluarkan Abu Ketel.

Pada saat manajer sebelumnya sudah mengajukan dan mendatangkan teknisi yang berkompeten (SAS) untuk mengidentifikasi perbaikan tersebut di tahun 2021 namun sampai dengan saat ini belum terealisasi sehingga dilakukan perbaikan secara lokal pabrik yang belum maksimal.

Saat ini kami sedang upayakan sesegera mungkin bang. Malah kemarin telah diturunkan tim dari Tekpol Kantor Pusat untuk mengatasinya bang, tim tehnis itu sedang memperbaiki boiler tersebut maka kami untuk mengolah TBS menggunakan boiler N-600 sementara boiler N-750 SA diperbaiki selama lebih kurang 1 bulan, papar Basri yang sedang berada di luar daerah karena masih cuti. 

Memang saat ini pihak PKS sedang melakukan langkah2 perbaikan dalam upaya mengatasi masalah tersebut. 

Perusahaan juga sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat, yg di dukung oleh IKBI (Ikatan Keluarga Besar Istri) melakukan Jumat berkah ke lingkungan sekitar, sehingga perusahaan dan lingkungan sekitar bisa sinergi dalam upaya pembangunan daerah.

Selama ini PKS juga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar, salah satunya pihak SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) yg bekerja bongkar muat di lingkungan PKS. Maka, harapan besar masyarakat, semoga masalah ini dapat segera diatasi, sehingga PKS dapat membantu roda perekonomian masyakarat sekitar.[] L24-Sai

Teks foto : keadaan Boiler jenis Takuma N-600 saat beroperasi kerap mengeluarkan Abu Ketel sehingga meresahkan warga sekitar PKS TS PTPN I. (Saiful Alam/Lentera24.com).