Lentera24.com | ACEH TIMUR - Menanggapi tudingan yang dimuat di media daring beberapa hari lalu terkait pencemaran lingkungan oleh pabrik P...
"Itu tidak mendasar karena tidak sesuai dengan fakta di lapangan, sebab PKS yang baru beroperasi 5 bulan tidak pernah membuang limbah ke Sungai".
Humas PT. BPS Syachrial melalui press Releasenya menegaskan bahwa PKS - PBS tidak pernah membuang limbah ke sungai, hal itu bisa dibuktikan di lapangan.
"Sejak pendirian PKS, pihak PBS telah membangun 13 unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan luas areal 10 hektar dari 30 hektar lokasi PKS, jadi tidak mungkin PKS membuang limbah ke sungai karena kami tau hal itu sangat rentan dan beresiko dalam pencemaran lingkungan, apalagi PKS PBS ini baru beroperasi 8 bulan, debit limbah nya pun belum penuh dari 13 IPAL," ujarnya.
Syachrial juga mengatakan bahwa Sistem pengendalian limbah yang kami lakukan sesuai Standart Prosedure Operasional (SOP) sampai mutu air limbah pada IPAL terakhir benar-benar steril, bahkan air yang telah steril tidak dibuang ke sungai tapi didaur ulang dengan mengalir pada IPAL cadangan air.
"Menyangkut dengan bau yang ditimbulkan pun tidak seberapa, karena lambat laun bakteri semakin banyak, maka dengan sendirinya akan hilang pelan-pelan, begitu pula dengan suara bising, pihak PBS telah memasang siliencer (Alat Peredam), meskipun lokasi PKS sangat jauh dari pemukiman penduduk.
Saat ini pihak BPS sedang menambah IPAL beberapa unit lagi dan meninggikan pematang kolam," jelas Syahrial.
"Terkait tudingan bahwa PKS cemarkan sungai, kita percayakan saja kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek ke lokasi untuk menganalisis mutu air sungai," ujar Syahrial.
"Sementara sungai tersebut jika musim kemarau debit airnya sangat sedikit dan dari dulu warna air sering berubah-rubah, bisa saja faktor alam, bisa saja perubahan air sungai disebabkan pembusukan kayu yang dibuang ke sungai, apalagi sepanjang sungai tersebut merupakan perkebunan kelapa sawit," terang
Syahrial.
Selanjutnya kata Syahrial tingginya curah hujan di Aceh termasuk di Kecamatan Indra Makmur akhir akhir ini, bahkan beberapa waktu lalu sampai mengalami banjir.
"Pun demikian kita sudah mengambil sampel air sungai di Jambo Lubok saat ada informasi dari warga, bahwa dugaan air sungai tercemar limbah PKS, sampel air tersebut sudah di kirim ke Medan untuk di uji lab oleh sebuah perusahaan yang bekerja independen dalam melakukan inspeksi dan penelitian baku usaha lapangan. Jadi kita tunggu hasil uji lab, apakah disebabkan oleh limbah pabrik, atau bukan," tutup Syahrial dalam relisnya. [] L24.Zal.
Teks foto ; Kolam Limbah Milik PKS PT. Bugak Palma Sejahtera. (Syafrizal/dok.Lentera).
