Lentera 24 .com | Aceh Timur - Ditengah meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh, khususnya Aceh Timur, akan tetapi beberapa Desa atau gampong...
Lentera24.com | Aceh Timur - Ditengah meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh, khususnya Aceh Timur, akan tetapi beberapa Desa atau gampong di Aceh Timur tetap mengikuti Bimtek Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa yang di selenggarakan oleh salah satu LSM Lembaga Pengembangan Aparatur Negara (LEMPANA) di The Royal Hotel Idi,Aceh Timur.
Hal ini di sampaikan oleh Kepala Perwakilan YARA Aceh Timur, Tgk. Indra Kusmeran, SH yang baru-baru ini menerima Pengaduan dari warga.
Indra menjelaskan, berdasarkan informasi yang kami terima pelaksaan Bimtek tersebut menggunakan dana desa yang tidak sedikit nilainya, desa harus menyetor Rp. 5.000.000 juta per orang dan setiap desa ada empat atau tiga orang untuk mengikuti Bimtek tersebut yang dilaksanakan di Hotel Royal Idi, kegiatan tersebut sangat di paksakan di mana dalam Listing Acara terdapat nama beberapa Pejabat Aceh Timur Yang akan mengisi Acara tersebut.
" Acara ini sangat di paksakan, dan kita tidak tau ini kepentingan siapa.? yang pasti, jika kegiatan ini di lakukan di tengah meningkatnya Wabah Virus Covid- 19 ini sangat kita sayangkan". ungkap Indra kepada Lentera24, Minggu (23/08/20).
Indra juga menyayangkan sikap dari Pemerintah Aceh Timur yang memberikan Izin kepada para Keuchik untuk mengikuti acara tersebut, dimana para Pejabat tersebut juga mengetahui kondisi darurat Kesehatan di Aceh semakin mengkhawatirkan.
" Kita sangat menyesalkan atas kebijakan Pemerintah Aceh Timur yang memberi Izin kepada Keuchik yang akan mengikuti Acara tersebut. Apalagi ini di lakukan di tengah-tengah meningkatnya Wabah Covid-19". jelas Indra.
Menurut Indra, anggaran desa pada tahun ini sesuai dengan arahan Kemenkeu di fokuskan kepada penanganan Covid-19. Tetapi dalam prakteknya para Keuchik justru menganggarkan pada kegiatan rutin tahunan tersebut.
" Dalam amatan kami, anggaran dana desa sesuai dengan intruksi kemenkeu harus di fokuskan pada penanganan Covid-19 dan padat karya tunai bukan untuk mengikuti Bimtek", jelas jelas.
Indra berharap, agar pihak panitia daerah Penanganan Virus Covid-19 untuk segera bertindak atas acara tersebut, dimana di dalam juga terdapat salah satu Unsur Polri dalam hal ini Polres Aceh Timur.
" Kita berharap kepada pihak panitia Daerah untuk menindak pelaksanaan acara tersebut, karena apa yang di lakukan oleh para Keuchik tersebut sangat melukai hati Masyarakat mereka, dimana belum sepenuhnya masyarakat Gampong menerima BLT untuk pemulihan ekonomi yang sedang terjadi ", tutup Indra.[]L24.Zal
Hal ini di sampaikan oleh Kepala Perwakilan YARA Aceh Timur, Tgk. Indra Kusmeran, SH yang baru-baru ini menerima Pengaduan dari warga.
Indra menjelaskan, berdasarkan informasi yang kami terima pelaksaan Bimtek tersebut menggunakan dana desa yang tidak sedikit nilainya, desa harus menyetor Rp. 5.000.000 juta per orang dan setiap desa ada empat atau tiga orang untuk mengikuti Bimtek tersebut yang dilaksanakan di Hotel Royal Idi, kegiatan tersebut sangat di paksakan di mana dalam Listing Acara terdapat nama beberapa Pejabat Aceh Timur Yang akan mengisi Acara tersebut.
" Acara ini sangat di paksakan, dan kita tidak tau ini kepentingan siapa.? yang pasti, jika kegiatan ini di lakukan di tengah meningkatnya Wabah Virus Covid- 19 ini sangat kita sayangkan". ungkap Indra kepada Lentera24, Minggu (23/08/20).
Indra juga menyayangkan sikap dari Pemerintah Aceh Timur yang memberikan Izin kepada para Keuchik untuk mengikuti acara tersebut, dimana para Pejabat tersebut juga mengetahui kondisi darurat Kesehatan di Aceh semakin mengkhawatirkan.
" Kita sangat menyesalkan atas kebijakan Pemerintah Aceh Timur yang memberi Izin kepada Keuchik yang akan mengikuti Acara tersebut. Apalagi ini di lakukan di tengah-tengah meningkatnya Wabah Covid-19". jelas Indra.
Menurut Indra, anggaran desa pada tahun ini sesuai dengan arahan Kemenkeu di fokuskan kepada penanganan Covid-19. Tetapi dalam prakteknya para Keuchik justru menganggarkan pada kegiatan rutin tahunan tersebut.
" Dalam amatan kami, anggaran dana desa sesuai dengan intruksi kemenkeu harus di fokuskan pada penanganan Covid-19 dan padat karya tunai bukan untuk mengikuti Bimtek", jelas jelas.
Indra berharap, agar pihak panitia daerah Penanganan Virus Covid-19 untuk segera bertindak atas acara tersebut, dimana di dalam juga terdapat salah satu Unsur Polri dalam hal ini Polres Aceh Timur.
" Kita berharap kepada pihak panitia Daerah untuk menindak pelaksanaan acara tersebut, karena apa yang di lakukan oleh para Keuchik tersebut sangat melukai hati Masyarakat mereka, dimana belum sepenuhnya masyarakat Gampong menerima BLT untuk pemulihan ekonomi yang sedang terjadi ", tutup Indra.[]L24.Zal