HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pupuk NPK Berbahan Baku Mirip Tanah Liat Beredar Di Aceh Tamiang

Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG -- Pupuk NPK berbahan baku mirip seperti tanah liat telah beredar di Kabupaten Aceh Tamiang. Belum diketahui...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Pupuk NPK berbahan baku mirip seperti tanah liat telah beredar di Kabupaten Aceh Tamiang. Belum diketahui secara pasti, asli atau palsu pupuk dimaksud. Namun, seorang petani yang mengaku bernama Selamet, warga Kampung Alur Tani Satu Kecamatan Tamiang Hulu menyatakan keraguannya terhadap keaslian pupuk jenis NPK yang dibelinya dari pengedar keliling pada Bulan Ramadan lalu.

Selamet sedang menunjukkan hasil pupuk yang dilarutkan air setelah diproses dengan remasan tangan. hasilnya bukan larut bersama air, melainkan menjadi gumpalan mirip dengan tanah liat
Kepada lentera24, walau tidak berani mengatakan kalau pupuk tersebut palsu, namun Selamet menyatakan ada memiliki rasa ragu dan bahkan curiga karena pupuk jenis NPK 16-16-16 memiliki perbedaan dengan jenis pupuk NPK yang selalu dibelinya.

Pasalnya kata Selamet, pupuk non subsidi NPK Mutiara merk "B" 16-16-16 itu tidak dapat dilarutkan dengan air. Bahkan buliran pupuk berwarna biru itu tidak juga larut meski sampai lama diremas-remas didalam air, bahkan hasil remasan buliran kecil pupuk tersebut malah berubah menjadi seperti adonan tepung atau lebih mirip dengan tanah liat berwarna cokelat.

"Baru kali ini aku tau kalau pupuk NPK tidak bisa hancur dan larut serta berubah menjadi sangat mirip sekali dengan tanah liat," ujar Selamet saat ditemui lentera24 dirumahnya beberapa waktu yang lalu.


Selamet menyebutkan, kalau pupuk yang dibeli seharga Rp 350 ribu / sak itu perlu dilakukan uji keasliannya melalui alat pada Laboratorium, sehingga dapat diketahui kebenarannya atau kepalsuannya.

Meskipun tidak berani menyatakan sebagai pupuk palsu atau pupuk asli, namun Selamet tidak menampik kalau didalam hatinya ada memiliki rasa kecurigaan terhadap pupuk yang sempat dibelinya sebanyak dua karung dengan isi masing-masing karung seberat 50 kilogram.

"saya tidak berani mengatakan itu pupuk palsu, tapi kalau saja pupuk itu memang palsu menurut hasil lab, dikhawatirkan hanya menjual merk perusahaan yang memiliki keabsahan serta legalitas yang baik dengan kualitas pupuk yang baik pula. tapi muda-mudahan dugaan saya ini salah," ujar Selamet.

Selamet berharap, semoga Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalu Dinas Pertanian dan Perkebunan serta Dinas Koperindag dan UKM dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) bersubsidi dapat memfasilitasi agar membawa sisa pupuk yang sengaja disisakan dan masih disimpan itu untuk dicek keasliannya melalui laboratorium agar masyarakat petani tidak lagi memiliki keraguan terhadap jenis pupuk yang diduga sudah beredar tersebut.

"Waktu saya beli, pedagang pengecer pupuk keliling dengan menggunakan mobil pick-up itu mengaku berdomisili dari luar Aceh.


Dari data yang tercantum disak pupuk Mutiara yang dibeli Selamet dimaksud ada ditulisan kode dan tanggal produksi dan masa edar 2 tahun, namun tidak ada ditemukan nomor kode serta tanggal produksi dan tanggal masa edarnya.

Dikarung pupuk itu juga ada ditulis kalau pupuk dimaksud diproduksi di salasatu CV yang berada di daerah Jawa Timur dengan Nomor Pendaftaran Kementan serta Nomor SNI.

Menyikapi adanya pupuk yang diragukan keasliannya beredar di Aceh Tamiang, Asisten Ekonomi Dan Pembangunan pada Setdakab Aceh Tamiang yang juga selaku Wakil KP3 bersubsidi, Drs Abdullah mengimbau warga Aceh Tamiang untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap beredarnya pupuk non subsidi keperkampungan melalui pedagang luar daerah yang tanpa melapor dari intansi Pemerintah setempat.

"Kita imbau agar para petani lebih berhati-hati untuk membeli pupuk, kecuali sudah diketahui kualitasnya atau paling tidak, pembelian pupuk dari pedagang keliling harus melibatkan petugas penyuluh pertanian atau petugas berwenang lainnya, agar dapat terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan," ujar Abdullah diruang kerjanya, Jumat (3/7/2020). [] L24-002