Lentera 24.com | ACEH TAMIANG – Penduduk Kampung (Desa) Tenggulun Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang sejak Sabtu (15/9) malam s...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG – Penduduk Kampung (Desa) Tenggulun Kecamatan Tenggulun, Kabupaten
Aceh Tamiang sejak Sabtu (15/9) malam sudah tidak dapat pergi keluar desa lagi,
pasalnya desa paling ujung Aceh yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara
ini sudah dikepung banjir. Seluruh akses jalan penghubung antar Desa sudah terendam air
dengan ketinggian mencapai sekitar 1 hingga 1,40 meter.
![]() |
Simpang Pondok Putih, Jalan Menuju Menuju Desa Selamat juga tampak terendam air (SUPARMIN) |
Sementara jalur jalan lain
menuju Desa Selamat yang biasanya dimanfaatkan warga Tenggulun jika jalan
protokol Tenggulun terendam, juga sudah berkedalaman sekitar 70 cm, demikian
laporan yang diterima Lentera24, Minggu (16/9) malam.
“Warga disini sudah tidak bisa
pergi kemana-mana. Soalnya seluruh jalan penghubung antar desa telah terendam
air. Sehingga tidak bisa lagi dilalui oleh segala jenis kendaraan darat,” ujar
Misno RT, warga Dusun Adil Makmur I saat dihubungi Lentera24 via telpon genggamnya.
Biasanya, imbuh Misno, apabila
jalan protokol desa Tenggulun menuju desa Simpang Kiri terendam air, warga
disana masih bisa memiliki jalan alternatif lain dengan menggunakan jalan rental
yang melintasi kebun kelapa sawit milik perusahaan PT Nilam Wangi.
“Sedangkan kalau melalui jalan
rental juga sudah tidak bisa lagi, karena jalan menuju Pondok Putih dan Kampung
Selamat juga sudah terendam air sekitar setinggi paha orang dewasa,” tutur
Misno.
Misno menjelaskan, jalan menuju
Kampung Selamat yang terendam air dimaksud dimulai sejak simpang Pondok Putih
(Simpang Desa Tenggulun-Desa Selamat), Persisnya dimulai ujung aspal hingga
sepanjang sekira 250 meter arah Desa selamat. Padahal jalan dimaksud sangat tidak pernah terendam hingga sedalam seperti yang sekarang ini, tandas Misno.
Sedangkan pada jalan utama
Tenggulun hampir seluruhnya terendam oleh air banjir. Hal itu juga dibenarkan
oleh Datok (Kepala Desa) Tenggulun, Abidin. Orang yang akrab disapa Bidun ini
juga berharap agar banjir yang melanda dan merendam jalan agar secepatnya surut
dan mengering, supaya warganya dapat beraktifitas kembali seperti sediakala.
Lebih lanjut Bidun menjelaskan,
setidaknya warganya harus berdiam diri dikampung selama dua hari. “Paling tidak
selama dua hari kami tidak bisa pergi keluar kampung. Ini pun jika tidak ada
hujan lagi,” ungkap Datok ini.
Dijelaskan, sejauh ini belum
ada laporan dari warga Tenggulun adanya korban jiwa maupun korban hewan ternak
akibat banjir melanda kampung mereka. [] L24-002