BW-PWI Aceh Tamiang: Wartawan Bukan Momok Bagi Pejabat

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG - Ketua Balai Wartawan - Persatuan Wartawan Indonesia (BW-PWI) Kabupaten Aceh Tamiang, Syawaluddin meny...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Ketua Balai Wartawan - Persatuan Wartawan Indonesia (BW-PWI) Kabupaten Aceh Tamiang, Syawaluddin menyikapi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang periode 2017 – 2022, Mursil – Insyafuddin hendaknya dapat menjaga hubungan baik antara eksekutif dan wartawan yang ada didaerah itu.

Syawaluddin

Syawaluddin berujar, eksekutif dan wartawan harus bersinergi dalam membangun Aceh Tamiang berdasarkan tupoksinya masing masing. Sebab, kata ketua BW PWI Aceh Tamiang, wartawan adalah jendela dunia, partner pemerintah sebagai perpanjangan tangan mereka untuk disampaikan kepada publik. Sekecil apapun pembangunan yang dilakukan di negeri bergelar bumi muda sedia, tanpa pemberitaan tak ada arti apa apa.

“Itu sebabnya wartawan dikatakan sebagai jendela dunia, dengan melalui pintu dan karya dari sebuah pemberitaan wartawan, khalayak dapat membaca informasi yang merupakan produk jurnalistik di negeri ini,” jelas ketua BW PWI Aceh Tamiang, Syawaluddin kepada sejumlah wartawan, Selasa (2/1/2018) di Karang Baru.

Lebih lanjut dikatakan, wartawan bukan musuh bagi pihak eksekutif, wartawan adalah partner kerja pemerintah. "Jadi, pejabat jangan pernah alergi kepada wartawan. Namun saya bisa meyakini, pejabat yang takut kepada wartawan adalah pejabat yang bermasalah secara hukum," tuturnya.

Orang yang kini masih aktif menulis di media Online Kantor Berita Antara (KBA) ini mengingatkan, wartawan harus bekerja secara profesional dan proporsional dan wajib menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta UU pokok Pers nomor 40 tahun 1999 serta memenuhi coverbothside untuk sebuah pemberitaan.

“Ini dituntut untuk wartawan yang melakukan praktik jurnalistik dimasing masing wilayah tugasnya. Apalagi wartawan hari ini sudah mengacu kepada Uji Komptensi Wartawan (UKW) untuk memenuhi jenjang kariernya”, tegas Syawal mengakhiri. [] L24-002