Foto : Ilustrasi/okezone.com suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Aceh Tamiang terus berus...
![]() |
Foto : Ilustrasi/okezone.com |
"Sejak tahun 2010 hingga 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang telah melaksanakan program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan atau Adiwiyata, bahkan sejumlah sekolah telah berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih predikat sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional dari Kementrian Lingkungan Hidup," ujar Sekretaris BLHK Aceh Tamiang Sayed Mahdi di sela sosialisasi program Adiwiyata bagi perwakilan guru tingkat SD, SMP,SMA, SMK dan Pesantren, Kamis (3/12) di aula Hotel Grand Arya, Karang Baru.
Adapun sekolah yang meraih prediket Adiwiyata Mandiri Nasional tahun 2013-2015 yaitu SMAN1 Karang Baru, sedangkan untuk kategori Adiwiyata Nasional menuju Adiwiyata Mandiri berhasil terpilih SDN Percontohan Karang Baru dan SMPN4 Karang Baru.
Sementara Adiwiyata tingkat Provinsi Aceh yakni SDN1 Bukit Tempurung, SMAN2 Kejuruan Muda, Pesantren Sabilul Ulum dan SMKN2 Karang Baru.
Sayed Mahdi mengharapkan, bagi sekolah yang sudah memperoleh predikat tersebut supaya dapat mempertahankannya.
Serta berupaya terus untuk meningkatkan predikat yang sudah diraih itu sehingga bisa menjadi contoh dan teladan bagi sekolah lainnya di Aceh Tamiang.
Begitu juga bagi para guru yang mengikuti sosialisasi ini, agar mengimplementasikannya di unit kerjanya.
Sementara Elisa Fajriana dari Bappedal Aceh dalam penyampaian materinya mengimbau untuk membiasakan menjaga kebersihan lingkungan secara bersama.
Komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dalam bentuk MoU antar sekolah dengan pihak lain yang berpatisipasi untuk menciptakan kesepakatan rasa peduli.
Menurut Elisa, dengan lingkungan sekolah yang bersih, hijau dan indah bagi anak di sekolah, bisa menjadi wisata sekolah.
Untuk meraih CSR dalam mencipatakan lingkungan hijau, terhadap kepedulian anak menjaga lingkungan menjadi nilai plus bagi sekolah tersebut.
"Tentunnya dalam mencapai ini, harus didukung dengan kemauan anak dalam melakukannya, disertai dengan perencanaan dan bimbingan para guru," ujar Elisa. (indra/medanbisnis)