Foto : Ilustrasi/kompas.com suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sekretaris Dewan (Sekwan) Aceh Tamiang Zagusli mengunci pintu masuk ru...
![]() |
Foto : Ilustrasi/kompas.com |
Akibat ruangan terkunci, seluruh pegawai di bagian keuangan tidak dapat masuk. Meski mereka hadir, namun karena seluruh berkas dan dokumen ada dalam ruangan mereka tidak dapat bekerja.
Pegawai bagian keuangan dalam dua hari terakhir sejak pintu ruangannya digembok Sekwan, terpaksa mengungsi duduk ke ruang komisi.
Ketua Komisi C Jumiati mengaku tidak tahu adanya kejadian tersebut. "Maaf ya, saya tidak tahu kejadiannya. Langsung tanya ke Pak Sekwan saja, mungkin bisa lebih jelas," ujar Jumiati singkat di kontak BBM.
Informasi yang diperoleh MedanBisnis, penguncian pintu bagian keuangan dilakukan Sekwan Zagusli terkait persoalan utang sekretariat sebesar Rp 800 juta kepada pihak ketiga.
Zagusli kepada wartawan membenarkan hal itu, dia menyebut itu masalah internal mereka, karena pegawainya kurang disiplin.
Hal senada dikatakan Kabag Umum Sekretariat DPRK Anwar. DEikatakannya,ditutupnya ruang kerja bagian keuangan merupakan pelajaran bagi pegawai. "Ketika dipanggil untuk mengikuti rapat saja mereka tidak mau hadir," ungkapnya.
Bahkan, ungkapnya lagi, pada Senin kemarin ketika pegawai bagian keuangan diminta menemui Sekwan, tidak ada yang datang. "Padahal Pak Sekwan sempat menunggu hingga sore hari," ujar Anwar.
Namun Kabag Keuangan Asnidah yang dihubungi soal ini mengaku tidak tahu pasti apa masalahnya.
"Tahu-tahu mau masuk sudah dipasangi gembok. Terkejut sih, tiba-tiba kok dikunci," ujar Asnidah.
Kalau dikatakan itu berhubungan dengan disiplin, dia membantah.
"Silakan lihat absensi, saya saja selalu hadir bekerja. Kemudian bukti pekerjaan bidang keuangan semua selesai. Kalau tidak disiplin sudah pasti pekerjaan banyak yang telantar," jelas Asnidah.
Asnidar juga menepis kalau dirinya tidak mau hadir saat diundang rapat. "Jika ada undangan rapat pasti akan dihadiri," ujar lagi.
Dan ketika disinggung soal utang sebesar Rp 800 juta yang belum diselesaikan sekretariat DPRK ke pihak ketiga, Asnidah juga mengaku tidak tahu.
"Kalau itu saya tidak menjawab. Kan nanti dengan sendiri akan terbongkar juga pokok persoalannya," pungkas Asnidah. (indra/medanbisnis)