https://id.pinterest.com Lentera24.com - Di tengah derasnya arus modernitas, dunia mengalami perubahan yang sangat cepat. Perkembangan tekn...
![]() |
https://id.pinterest.com |
Lentera24.com - Di tengah derasnya arus modernitas, dunia mengalami perubahan yang sangat cepat. Perkembangan teknologi, meluasnya globalisasi, serta banjir informasi telah membentuk ulang cara manusia menjalani kehidupan baik dalam berpikir, bersikap, maupun berinteraksi. Kehidupan kini terasa lebih terbuka, lebih cepat, dan lebih rumit. Namun, kemajuan ini tidak datang tanpa konsekuensi kita juga menyaksikan kemerosotan nilai moral dan etika. Kesopanan, kejujuran, serta tanggung jawab kian terpinggirkan di tengah budaya serba instan dan persaingan yang semakin keras. Dalam konteks ini, ajaran etika Islam hadir sebagai panduan moral yang relevan, khususnya bagi umat Islam dalam menghadapi kompleksitas kehidupan modern.
Etika: Inti Ajaran Islam
Dalam tradisi Islam, etika atau akhlak merupakan unsur pokok dalam membentuk kepribadian seorang Muslim. Rasulullah saw diutus dengan misi utama untuk menyempurnakan akhlak manusia, ini menunjukkan bahwa dimensi moral bukanlah pelengkap, melainkan inti dari ajaran Islam. Prinsip-prinsip Islam seperti kejujuran, amanah, kesabaran, toleransi, dan sopan santun adalah fondasi utama dalam interaksi sosial yang sehat. Etika Islam tidak hanya berlaku dalam konteks ibadah ritual, tetapi juga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Penyeimbang dalam Arus Modernitas
Di tengah derasnya pengaruh budaya luar, nilai-nilai ini menjadi penyeimbang sekaligus pembeda yang membentuk karakter Muslim yang kuat dan dapat dipercaya. Etika yang bersumber dari iman ini berperan penting dalam menjaga integritas pribadi di tengah derasnya godaan zaman. Dalam kehidupan modern, etika Islam justru semakin diperlukan sebagai rambu moral yang mengarahkan umat kepada perilaku yang adil, beradab, dan bertanggung jawab.
Modernitas juga menawarkan berbagai kemudahan dan akses tak terbatas, namun juga membawa tantangan baru dalam bentuk relativisme nilai dan krisis identitas. Budaya instan yang menuntut hasil cepat tanpa proses, serta gaya hidup konsumtif dan individualistik, telah mengikis kepekaan sosial dan tanggung jawab moral. Banyak orang merasa bebas mengekspresikan diri tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain. Ruang publik digital menjadi arena terbuka yang seringkali kehilangan batas-batas etika.
Membumikan Etika Islam dalam Dunia Digital
Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya media sosial telah merevolusi cara manusia berinteraksi. Sayangnya, revolusi ini juga menghadirkan persoalan etika yang tidak ringan. Ujaran kebencian, penyebaran informasi palsu, serta perundungan daring menjadi fenomena yang mengkhawatirkan. Banyak yang merasa aman bersembunyi di balik layar tanpa menyadari bahwa setiap kata yang diketikkan tetap memiliki dampak nyata bagi penerimanya.
Islam telah jauh-jauh hari mengajarkan pentingnya menjaga lisan. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Prinsip ini tetap relevan dalam era digital. Etika Islam mengajarkan bahwa setiap bentuk komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung, harus dilandasi oleh niat yang baik, kejujuran, dan empati.
Seorang Muslim modern semestinya mampu menjadi pribadi yang aktif secara digital, tetapi tetap menjunjung tinggi akhlak mulia dalam setiap interaksi daringnya.
Menjadi Profesional Tanpa Kehilangan Prinsip
Dalam dunia kerja dan kehidupan sosial pun, nilai-nilai etika memiliki peran sentral. Di tengah persaingan yang semakin ketat, godaan untuk mengabaikan kejujuran dan integritas semakin besar. Namun, ajaran Islam tetap menggarisbawahi pentingnya sikap amanah, tanggung jawab, dan adil. Seorang Muslim dituntut untuk profesional tanpa mengorbankan nilai-nilai moral. Ia diharapkan mampu menjadi teladan dalam berinteraksi, bersikap jujur dalam pekerjaan, dan berkomitmen pada kebaikan bersama.
Etika Sosial dan Harmoni dalam Kemajemukan
Etika sosial seperti menghargai perbedaan, mendahulukan musyawarah, serta tolong-menolong dalam kebaikan, merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Dalam masyarakat majemuk, nilai-nilai ini menjadi fondasi penting dalam membangun kehidupan bersama yang harmonis dan saling menghargai. Seorang Muslim yang memahami dan mengamalkan etika Islam akan mampu menjadi jembatan antar budaya, serta agen perdamaian dalam lingkungan sekitarnya.
Islam dan Modernitas: Satu Langkah Sejalan
Islam dan modernitas bukanlah dua kutub yang saling menafikan. Keduanya dapat berjalan beriringan selama nilai-nilai spiritual dijadikan pijakan utama dalam merespons perubahan. Islam merupakan agama yang mendorong kemajuan, ilmu pengetahuan, dan inovasi, asalkan tetap berada dalam koridor nilai. Tokoh-tokoh Muslim di berbagai belahan dunia telah membuktikan bahwa kemajuan dan keberhasilan dapat dicapai tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip etika Islam.
Akhlak: Wajah Sejati Keberhasilan
Dalam dunia yang penuh godaan dan ketidakpastian, etika menjadi penopang utama dalam menjaga arah dan tujuan hidup. Etika Islam bukan sekadar idealisme, tetapi praktik hidup yang konkret. Ia menjadi pembeda antara kemajuan yang beradab dan kemajuan yang hanya berorientasi pada materi. Seorang Muslim yang mampu menjaga akhlaknya di tengah hiruk pikuk zaman modern adalah mereka yang sejatinya telah menghidupkan kembali misi kenabian dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup: Membawa Nilai Islam dalam Setiap Langkah
Menjadi Muslim modern yang tetap santun dan beretika bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah tanggung jawab. Dunia hari ini tidak hanya memerlukan kecerdasan dan keterampilan, tetapi juga keteladanan moral. Ketika umat Islam mampu menampilkan akhlak yang luhur dalam tindakan nyata, maka Islam akan semakin dikenal bukan hanya sebagai agama ritual, tetapi sebagai pedoman hidup yang membangun peradaban.(*)
Referensi
Alnuaimi, A. J., & Azzi, A. (2022). Islamic Ethics & Social Media Use: A Study in Theory & Practice. Journal of Positive School Psychology, 6(3), 6698–6710. http://journalppw.com
Azizah Rahmawati, S. T. S. (2023). Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Masyarakat Modern. Manajemen Bisnis Syariah, Vol 3, 7.