Foto : Ilustrasi/arlianbuana.com suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Dampak dari curah hujan yang sangat tinggi dan selalu mengguyur k...
Foto : Ilustrasi/arlianbuana.com |
Dengan seringnya banjir menggenangi lokasi proyek, dikhawatirkan Proyek pembangunan jalan Tenggulun Kecamatan Tenggulun yang menyerap dana Otsus Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Tamiang tahun 2015 dengan nilai kontrak sebesr Rp 1,934.000.00 tidak dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan tepat pada 15 Desember 2015.
Masih rendahnya volume pekerjaan yang baru dikerjakan tersebut karena CV Bintang Bersama diduga lambat melakukan start pekerjaan, padahal sesuai yang tertera di papan plank proyek, tercatat tanggal mulai kerja proyek tersebut startnya pada 18 Agustus 2015.
Salah seorang Pejabat di Bidang Bina Marga pada Dinas PU Kabupaten Aceh Tamiang, Rachmad, ST menyatakan rasa optimisnya kalau pekerjaan dimaksud bakal selesai sesuai target yang telah ditentukan.
Kepada beritalima Rachmad juga menyebutkan penimbunan dasar pada pekerjaan jalan itu menggunakan tanah timbun biasa tanpa batuan.
“Ya benar, untuk penimbunannya menggunakan tanah timbun tanpa batu, nanti untuk yang paling atas baru dilakukan pengerasan dengan batu”, ujarnya ketika dikonfirmasi.
Beberapa orang warga Tenggulun yang berhasil ditemui beritalima disekitar lokasi proyek pada Kamis (12/11) semua memberikan jawaban yang sama, yakni pembangunan jalan dimaksud pekerjaannya dimulai ketika musim penghujan tiba.
“Waktu kemarau batu batuan yang akan dibuat talud itu lama menumpuk dipinggiran jalan. Tapi setelah banyak hujan, pekerjaannya baru dimulai”, ujarnya.
Disebutkannya, lambatnya start kerja saat itu tidak akan pernah disinggung dalam laporankerja bagi kontraktor kepada Pemerintah dalam hal ini Dinas PU Bidang Bina Marga.
Namun katanya lagi, mereka merasa yakin dan bahkan dapat dipastikan, pihak CV Bintang Bersama selaku pelaksana kerja sudah mempersiapkan alasan klasik kepada Dinas PU terkait masalah yang bakal timbul pada pekerjaan tersebut, terutama bila pekerjaan tidak selesai tepat waktu.
“Kalau pekerjaannya nggak selesai paling-paling alasannya sering kebanjiran. Padahal kerjanya memang dimulai setelah musim banjir, tapi kami berharap semoga kontraktornya nggak loyo mental dan nggal loyo modal”, ujarnya lagi.
Salah seorang perangkat Desa Tenggulun, Sofyan dikonfirmasi beritalima menyebutkan, Masyarakat Tenggulun berharap agar pekerjaan bisa diselesaikan oleh kontraktor sesuai diharapkan.
Sebab kata Sofyan, jalan yang sedang dibangun (diujung titi Merah) merupakan daerah rawan banjir.
“Semoga bisa segera rampung ya, karena disitu menjadi langganan banjir.
Kalau hujan, gak lama kemudian banjirlah itu, jangankan sepeda motor, mobil atau truk pengangkut sawit aja nggak bisa lewat yang Kadang kadang sampai 3 atau 4 hari”, beber Sofyan. (Suparmin/beritalima)