HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

KTNA Aceh Tamiang Laksanakan Mimbar Sarasehan Tingkat Kecamatan

suara-tamiang.com , KARANG BARU -- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Aceh Tamiang bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyulu...

suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Aceh Tamiang bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (Bappeluh) Aceh Tamiang melaksanakan Mimbar Sarasehan tingkat kecamatan tahun 2015 di 11 kecamatan kecuali kecamatan Kota Kuala  Simpang. Mimbar Sarasehan KTNA tingkat kecamatan dilaksanakan dari tanggal 02-24 November 2015 di aula BPP masing masing kecamatan. Mimbar Sarasehan KTNA tingkat kecamatan diikuti oleh pewakilan petani nelayan yang ada di kecamatan masing masing sebanyak 20 orang dengan narasumber terdiri dari Camat, Matri Tani, Koordinator BPP, Bapelluh Aceh Tamiang, DPRK dan KTNA Kabupaten. Hal tersebut disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang M. Hendra Vramenia kepada wartawan.

“Mimbar Sarasehan merupakan forum konsultasi antara petani nelayan dengan pemerintah, intansi terkait, swasta, pakar, dan masyarakat pertanian, perikanan, kehutanan dalam rangka untuk membicarakan, memusyawarahkan  dan mencari kesepakatan mengenai hal - hal yang menyangkut pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani nelayan dalam rangka suksesnya pembangunan di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan. Mimbar Sarasehan juga dapat disebut sebagai forum Musrenbang petani nelayan untuk menggali program skala prioritas untuk diusulkan dalam Rancangan APBK, Rancangan APBA dan Rancangan  APBN Tahun 2017”, jelas Hendra.

Menurutnya Mimbar Sarasehan bertujuan untuk memahami keadaan dan masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, serta untuk mencapai kesepakatan tentang pemecahan masalah-masalah dan penyusunan rencana kegiatan  yang mencakup usaha tani nelayan serta kehidupan keluarganya. Disamping itu juga mimbar sarasehan bertujuan untuk mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara Kelompok Tani dan Pemerintah dalam pelaksanaan pengawasan Pembangunan pertanian untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Pihaknya  berharap hasil mimbar sarasehan KTNA ini, muncul identifikasi permasalahan dari pihak pemerintah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani, dan pada gilirannya mampu menghadirkan kesepakatan-kesepakatan serta kesepahaman dalam pelaksanaan program di sektor pertanian dan selanjutnya program yang diusulkan masuk dalam APBK,APBA dan APBN tahun 2017. “Pihak KTNA berharap setiap usulan yang masuk dalam mimbar sarasehan KTNA  tingkat kecamatan tahun 2015 masuk dalam  Musrenbang tingkat kecamatan tahun 2016 dan semua usulan yang masuk dalam mimbar Sarasehan KTNA Kabupaten tahun 2015 masuk  dalam Musrenbang Kabupaten Tahun 2016’’, harap Hendra 

Dari 6 kecamatan yang sudah  melaksanakan Mimbar Sarasehan seperti kecamatan Manyak Panyed, Banda Mulia, Bendahara, Seruway, Karang Baru dan Kecamatan Sekrak, para petani dan nelayan yang mengikuti mimbar sarasehan mengusulkan berbagai program yang menitik beratkan pada persoalan air seperti pembangunan embung, DAM air, pompanisasi, saluran air, pembangunan linning jaringan  dan sarana pengairan lainnya, program infrastrukstrur pertanian dan nelayan seperti pembangunan jalan usaha tani (JUT), perbaikan pintu air yang rusak, rehab tambak nelayan, demplot udang windu, alat-alat pertanian dan nelayan seperti Hand Traktor, Pompa air, power theser, alat pengering gabah, Kilang Padi, RMU Mobile, Traktor Mini, Combine Harverster, Sampan 10 JT,  program Penguatan Kelembagaan tani melalui pelatihan adminitrasi bagi para sekretaris kelompok tani, pelatihan pembuatan  RDK/RDKK bagi petani, pelaksanaan revitalisasi kelompok tani setiap tahunnya, dan mengusulkan kepada PEMDA untuk melakukan validasi data lahan sawah di sektor pertanian dengan melibatkan aparat setempat dan SKPK teknis serta mengusulkan program pembuatan DED untuk sektor pembangunan dan pertanian setiap desa serta program yang beorientasi pada penanganan pasca panen berupa penyedia dana talangan untuk membeli hasil-hasil pertanian sehingga harga tidak ditentukan oleh para tengkulak.

Hendra berharap melalui mimbar sarasehan tingkat kecamatan lahirnya rekomendasi dan perencanaan yang matang di sektor pertanian, perikanan, kehutanan sehingga penetapan Calon Lokasi Calon Penerima (CP/CL) program-program baik yang berasal dari APBN, APBA, dan APBK harus berdasarkan kepada kebutuhan rill di lapangan dan bukan berdasarkan keinginan oknum-oknum tertentu. Di Tahun 2015 masih banyak penetapan CPCL program di sektor pertanian masih berdasarkan kedekatan bukan berdasarkan kebutuhan rill di lapangan sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal dan pemerataan program belum terjadi karena masih di jumpai kelompok tani yang tidak menerima program satupun serta masih banyak di jumpai satu kelompok tani menerima lebih dari 3 program yang bersumber dari dana APBN 2015.


“Melalui Mimbar Sarasehan diharapkan segala persoalan yang terjadi di tahun 2015 seperti persoalan lahan fiktif, kedelai oplosan, penetapan CPCL tidak berdasarkan kebutuhan, ada nya kelompok siluman yang menerima program APBN, dugaan pemotongan uang pertemuan, dugaan pemotongan uang tanam jajar legowo di program GPPTT Padi, pemotongan saprodi di program GPPTT Pajale dan persoalan lainnya tidak muncul lagi dalam pelaksanaan program di tahun 2016 dan tahun seterusnya”, harap Hendra. (redaksi)

Keterangan Foto : Pelaksanaan Mimbar Sarasehan di Kecamatan Karang Baru (ist).