HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Nasib Petani Karet dan Sawit di Tamiang Masih Sulit

Foto : Ilustrasi/google  suaratamiang.co m , ACEH TAMIANG -- Harga hasil perkebunan kelapa sawit dan karet yang bertahan rendah, masih ...

Foto : Ilustrasi/google 
suaratamiang.com, ACEH TAMIANG -- Harga hasil perkebunan kelapa sawit dan karet yang bertahan rendah, masih merisaukan petani. Saat ini harga getah karet belum bergerak naik, dari harga Rp 5.000/kg, sementara tandan buah segar (TBS) kelapa sawit baru merangkak naik sedikit, sekarang sekitar Rp 700/kg.

Kondisi ini menyebabkan tidak sedikit petani karet dan kelapa sawit mengalami kesulitan hidup, dan nasibnya makin terjepit. "Untuk menutupi kredit bank saja kesusahan. 

Terpaksa mereka mengajukan perpanjangan pembayaran kredit di bank," ungkap Yogi, pengumpul hasil kebun di Sungai Liput, Aceh Tamiang, kepada MedanBisnis, Jumat (2/10) di Karang Baru.

Yogi menuturkan, banyak petani karet telah menebangi pohonnya dijadikan kayu log, untuk dijual. Dia tahu kondisi tersebut, karena sebagai pengumpul hasil kebun dia juga membeli potongan kayu pohon karet untuk dijualnya ke Medan, Sumatera Utara. 

Kepadanya, petani mengaku tanaman karet yang ditebang untuk ditanam kembali dengan tanaman kelapa sawit, yang menurut petani masih lebih menjanjikan.

"Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka beralih menjadi pekerja harian lepas di perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet di sekitar kediaman mereka. 

Mengambil upah panen buah sawit dan membabat gulma, dengan cara itu mereka bisa makan," ungkapnya. (ck 14/medanbisnis)