HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Mustaqim: Verifikasi Rumah Duafa

Foto : Ilustrasi/google  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Pembangunan rumah duafa di Kabupaten Aceh Tamiang dinilai tidak tepat sasa...

Foto : Ilustrasi/google 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Pembangunan rumah duafa di Kabupaten Aceh Tamiang dinilai tidak tepat sasaran. Hal itu terbukti banyaknya kaum duafa yang tidak menerima bantuan rumah.

Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat, Mustaqim.

"Tim verifikasi untuk bantuan pembangunan rumah duafa yang dilakukan selama ini tidak jelas, karena selama ini yang mendapat bantuan orang-orang yang dekat dengan perangkat kampung dan pejabat di kecamatan," tegas Mustaqim kepada andalas, Minggu (4/10).

Menurutnya, hasil temuan di lapangan banyak pembangunan rumah duafa yang dibangun tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.  Karena verifikasi yang dilakukan oleh tim hanya melihat kedekatan dengan perangkat kampung.

"Rumah yang dibangun di kampung-kampung kebanyakan orang-orang yang dekat dengan perangkat kampung maupun pejabat di kecamatan. 

Hal itu terbukti karena masih banyak rumah yang tidak layak huni ditemukan, padahal setiap tahunnya bantuan rumah yang bersumber dari Otsus  tersebut dalam jumlah besar," terang Mustaqim.

Disamping itu juga sambung Mustaqim, proses untuk mendapatkan rumah dilakukan perorangan bukan dilakukan melalui pendataan secara resmi dari pemerintah daerah sehingga setiap tahunnya jumlah rumah dhuafa terus bertambah. 

"Mereka mengusulkan perorangan, sehingga  mereka yang tidak tergolong kaum duafa pun mengusulkan bantuan. Dampak dari ini semua, rumah duafa bukan berkurang melainkan setiap tahunnya bertambah," tegas Mustaqim.

Menurut Mustaqim, untuk menyikapi persoalan tersebut dirinya melalui Komisi D DPRK setempat
akan memanggil para camat dalam lingkungan Kabupaten Aceh beserta Dinas terkait. 

"Mereka harus jelaskan mekanisme penerimaan bantuan, sehingga tidak ada penumpang gelap melalui kedekatan para perangkat kampung atau pejabat di kecamatan," jelas Mustaqim mengakhiri. (WAN/Harian Andalas)