HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Orangtua Main, Minimalisir Anak Bermasalah

Suara Tamiang | Mulai sekarang, orangtua, luangkanlah waktu bermain bersama anak Anda. Minimal 30 menit dalam sehari. Manfaatnya, akan And...

Suara Tamiang | Mulai sekarang, orangtua, luangkanlah waktu bermain bersama anak Anda. Minimal 30 menit dalam sehari. Manfaatnya, akan Anda dapatkan seumur hidup.

Hal tersebut ditegaskan National Master Trainer Parenting dan Direktur Auladi Parenting School Bandung, Ihsan Baihaqi ibnu Bukhari saat mengisi pelatihan Program Disiplin Anak, Minggu (3/3) di gedung SKB Karang Baru.

Diungkapkan Abah, panggilan akrabnya, dengan bermain bersama anak, orangtua menumbuhkan kedekatan jiwa. Bila sudah dekat, tambah ayah empat anak itu, anak pasti akan lebih percaya pada orangtuanya.

Mereka jadi lebih mudah curhat masalah apa pun. Sehingga orangtua bisa mudah memberi nasihat atau masukan apa saja. Orangtua jadi lebih dipercaya anak ketimbang orang lain, seperti teman.

"Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka tergantung orangtuanya bisa memberi pengaruh seperti apa, salah satu caranya supaya 'ngaruh', yaaa, main bareng. Bisa dibagi waktunya yakni 20 menit bermain dan 10 menit bercerita," papar pria penulis buku best seller parenting 'Sudahkah Aku Jadi Orangtua Shalih' dan 'Sebelum Meminta Anak Shalih, Yuk Jadi Orangtua Shalih' itu.

Bermain di sini, ditambah trainer yang sudah melatih di 60 kota, 19 provinsi dan 3 negara itu, perhatian orangtua harus fokus bukan cuma mengawasi sembari melakukan aktivitas lain misalnya BBM-an.

Masalah yang dihadapi Indonesia khususnya Aceh sekarang seperti pergaulan bebas, ikut geng motor, narkoba, atau pendangkalan akidah, karena minimnya kedekatan anak dengan orangtua. Anak lebih percaya orang lain yang malahan memberi pengaruh buruk. Karena dilingkungan itu, mereka merasa lebih dihargai karena berhasil membuktikan sesuatu.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan secara joint comitee oleh Lembaga Pemberdayaan Wanita Bunga Melati dan YPDI Tengku Raja Habsah itu Abah menegaskan sudah kuno menyalahkan pihak lain misalnya televisi atau lingkungan karena semua berawal dari rumah.

Bila orangtua sejak dini sudah dekat dan berpengaruh di jiwa anak, ke depannya anak akan lebih mudah diarahkan. Sehingga pengaruh 'bahaya' luar dapat diminimalisir karena anak sendiri yang akan bercerita pada orangtuanya.

Karenanya, dalam pelatihan yang diikuti 160 orang itu, ia meminta orangtua berjanji untuk meluangkan waktu main bersama anak.  (Dewi Indriani)