suara-tamiang.com | Tim pencarian guru asal Jawa Barat Geugeut Zaludio Sanua Anafi, korban tenggelam boat di Batu Katak, antara Desa Ba...
suara-tamiang.com | Tim pencarian guru asal Jawa Barat Geugeut Zaludio Sanua Anafi, korban
tenggelam boat di Batu Katak, antara Desa Batu Subang dan Desa Meulidi
di Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, Minggu kemarin dihentikan.
Kordinator pencarian korban dari SAR Aceh Tamiang, Nanang Suriono kepada Serambi Minggu (2/12) mengatakan, sampai saat ini Geugeut Zaludio Sanua Anafi belum ditemukan. Pihaknya dari hari pertama hingga hari ketujuh pencarian sudah menyisir dari hulu hingga ke hilir Sungai Tamiang di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, namuan korban belum juga ditemukan.
Tim Basarnas melakukan pencarian dari Kota Kualasimpang menyisir hulu hingga Babo Kecamatan Bandar Pusaka. Sedangkan Tim SAR menyisir daerah hilir hingga ke kecamatan Seruway. Sementara warga menyisir dari Babo hingga ke lokasi kejadian. “Pencarian korban sudah dilakukan cukup jauh dari titik nol, waktu tempuh dari lokasi kejadian hingga ke hilir mencapai 8 jam, namun sampai saat ini belum ditemukan,” ujarnya.
Menurut PP No 36 tahun 2006 tentang pencarian dan pertolong waktu pencarian secra resmi dilakukan selama tujuh hari.
Walaupun demikian, pihaknya sudah memberitahukan para datok (kepala desa) sepanjang sungai agar tetap melakukan pemantauan, mana tahu melihat mayat korban hanyut agar segera memberitahukan SAR Tamiang. Sekecil apapun info tetap kami tanggapi. | Sumber : Serambinews
Kordinator pencarian korban dari SAR Aceh Tamiang, Nanang Suriono kepada Serambi Minggu (2/12) mengatakan, sampai saat ini Geugeut Zaludio Sanua Anafi belum ditemukan. Pihaknya dari hari pertama hingga hari ketujuh pencarian sudah menyisir dari hulu hingga ke hilir Sungai Tamiang di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, namuan korban belum juga ditemukan.
Tim Basarnas melakukan pencarian dari Kota Kualasimpang menyisir hulu hingga Babo Kecamatan Bandar Pusaka. Sedangkan Tim SAR menyisir daerah hilir hingga ke kecamatan Seruway. Sementara warga menyisir dari Babo hingga ke lokasi kejadian. “Pencarian korban sudah dilakukan cukup jauh dari titik nol, waktu tempuh dari lokasi kejadian hingga ke hilir mencapai 8 jam, namun sampai saat ini belum ditemukan,” ujarnya.
Menurut PP No 36 tahun 2006 tentang pencarian dan pertolong waktu pencarian secra resmi dilakukan selama tujuh hari.
Walaupun demikian, pihaknya sudah memberitahukan para datok (kepala desa) sepanjang sungai agar tetap melakukan pemantauan, mana tahu melihat mayat korban hanyut agar segera memberitahukan SAR Tamiang. Sekecil apapun info tetap kami tanggapi. | Sumber : Serambinews
