Ini persimpangan hujan Dan sekali sekali takkan menangis Ini persimpangan aku dan engkau menunggu reda Menunggu bulan baru yang masi...
Ini persimpangan hujan
Dan sekali sekali takkan menangis
Ini persimpangan aku dan engkau menunggu reda
Menunggu bulan baru yang masih samar samar
Ini persimpangan
Dan hujan tak kunjung reda
Rinduku menjadi ampak-ampak yang lamat
Rinduku dingin yang masuk ke dalam paru-paru
Ini persimpangan
Tempatku dan engkau menyepi sendiri
Di bawah gubuk
Menanti reda, menanti adzan maghrib
Dari sayup semayup senja kala
Ini persimpangan
Gubuk bambu berdecit menyebut asma angin
Aku dan engkau
Duduk berdua menunggu bulan baru
Juli 2012
Penulis adalah santri di PP Roudlatut Tholabah
Genteng, Banyuwangi. Kumpulan puisi pertamanya "HITAM PUTIH" akan
terbit akhir bulan Juli 2012 ini. Tinggal di sadewo_da@yahoo.comDan sekali sekali takkan menangis
Ini persimpangan aku dan engkau menunggu reda
Menunggu bulan baru yang masih samar samar
Ini persimpangan
Dan hujan tak kunjung reda
Rinduku menjadi ampak-ampak yang lamat
Rinduku dingin yang masuk ke dalam paru-paru
Ini persimpangan
Tempatku dan engkau menyepi sendiri
Di bawah gubuk
Menanti reda, menanti adzan maghrib
Dari sayup semayup senja kala
Ini persimpangan
Gubuk bambu berdecit menyebut asma angin
Aku dan engkau
Duduk berdua menunggu bulan baru
Juli 2012