Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta aparat berwenang segera menghentikan perburuan gading gajah menyusul ditemukan bang...
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta aparat
berwenang segera menghentikan perburuan gading gajah menyusul ditemukan bangkai
satwa dilindungi itu di pedalaman Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.
"Penemuan bangkai gajah jantan itu mengindikasikan
proses perburuan terhadap gading masih terjadi. Jika dibiarkan, akan berdampak
punahnya satwa dilindungi tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh
T.M. Zulfikar di Banda Aceh, Rabu.
Hal tersebut disampaikan menanggapi temuan bangkai gajah
jantan tanpa kepala dan gading di alur (sungai kecil) Oen, Desa Pantee Kuyun,
Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, Rabu.
Ia menilai kasus kematian gajah betina di Aceh Jaya beberapa
waktu lalu akibat diracun, maka kemungkinan besar terkait dengan bangkai gajah
jantan yang mati tanpa kepala dan gading.
"Artinya, jika gajah jantan dan betina yang mati itu
dikarenakan termakan racun, ada korelasi bahwa kedua satwa tersebut memang
diburu untuk diambilkan gadingnya. Namun, semuanya itu kita berharap adanya
penyelidikan dari pihak berwenang," kata dia.
Namun, kata dia, kematian gajah betina beberapa waktu lalu
bukan sasaran dari upaya peracunan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu, aktivis lingkungan juga meminta aparat penegak
hukum serius menyelidiki dan memburu pelaku yang telah menyebabkan kematian
satwa dilindungi tersebut di Aceh Jaya.
"Itu juga merupakan kejahatan lingkungan yang tidak
boleh dibiarkan. Kalau tidak, kehidupan satwa dilindungi khususnya gajah tidak
hanya terancam, tetapi akan punah. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan
penegak hukum untuk mengusutnya," kata T.M. Zulfikar.
Sementara itu, Komandan Ranger Kabupaten Aceh Jaya Mukhtar
mengatakan bahwa gajah sumatra yang mati di Desa Pante Kuyun itu akibat memakan
racun.
Dari ciri badan yang membiru dan kotorannya keluar tersebut,
menurut dia, mengindikasikan bahwa gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun itu
mati akibat memakan racun.
"Tidak ada perbedaan dengan gajah betina yang mati pada
tanggal 30 April lalu di Desa Krueng Ayon. Satwa liar ini juga tewas akibat
diracun," kata Mukhtar.
Editor : Yeddi
Sumber : Antara