HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Walhi: Hentikan Perburuan Gading Gajah di Aceh

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta aparat berwenang segera menghentikan perburuan gading gajah menyusul ditemukan bang...


Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta aparat berwenang segera menghentikan perburuan gading gajah menyusul ditemukan bangkai satwa dilindungi itu di pedalaman Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

"Penemuan bangkai gajah jantan itu mengindikasikan proses perburuan terhadap gading masih terjadi. Jika dibiarkan, akan berdampak punahnya satwa dilindungi tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh T.M. Zulfikar di Banda Aceh, Rabu.

Hal tersebut disampaikan menanggapi temuan bangkai gajah jantan tanpa kepala dan gading di alur (sungai kecil) Oen, Desa Pantee Kuyun, Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, Rabu.

Ia menilai kasus kematian gajah betina di Aceh Jaya beberapa waktu lalu akibat diracun, maka kemungkinan besar terkait dengan bangkai gajah jantan yang mati tanpa kepala dan gading.

"Artinya, jika gajah jantan dan betina yang mati itu dikarenakan termakan racun, ada korelasi bahwa kedua satwa tersebut memang diburu untuk diambilkan gadingnya. Namun, semuanya itu kita berharap adanya penyelidikan dari pihak berwenang," kata dia.
Namun, kata dia, kematian gajah betina beberapa waktu lalu bukan sasaran dari upaya peracunan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu, aktivis lingkungan juga meminta aparat penegak hukum serius menyelidiki dan memburu pelaku yang telah menyebabkan kematian satwa dilindungi tersebut di Aceh Jaya.

"Itu juga merupakan kejahatan lingkungan yang tidak boleh dibiarkan. Kalau tidak, kehidupan satwa dilindungi khususnya gajah tidak hanya terancam, tetapi akan punah. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan penegak hukum untuk mengusutnya," kata T.M. Zulfikar.

Sementara itu, Komandan Ranger Kabupaten Aceh Jaya Mukhtar mengatakan bahwa gajah sumatra yang mati di Desa Pante Kuyun itu akibat memakan racun.

Dari ciri badan yang membiru dan kotorannya keluar tersebut, menurut dia, mengindikasikan bahwa gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun itu mati akibat memakan racun.

"Tidak ada perbedaan dengan gajah betina yang mati pada tanggal 30 April lalu di Desa Krueng Ayon. Satwa liar ini juga tewas akibat diracun," kata Mukhtar.


Editor : Yeddi
Sumber : Antara