Mobil tertimpa pohon suara-tamiang.com , Mobil dinas Pemprov Aceh yang ditumpangi Kasubbag Tata Usaha Biro Tata Pemerintahan Setda Ac...
![]() |
Mobil tertimpa pohon |
Musibah yang terjadi secara tak terduga itu membuat mobil Mitsubishi Strada BL 8081 AJ yang ditumpangi Kasubbag Tata Usaha Sukri, bersama dua stafnya M Fajar, dan Ucok Tanjung mengalami kerusakan berat. Seluruh kaca depan mobil berplat merah itu hancur, serta bagian belakangnya remuk akibat ditimpa batang pohon.
"Kejadiannya tiba-tiba, tidak ada hujan maupun angin," kata Ucok Tanjung yang mengemudikan mobil itu.
Menurutnya ketika itu mobil dalam kondisi berhenti menunggu traffick light hijau. Tiba-tiba mereka dikejutkan suara gemuruh yang sangat besar dan disusul hantaman benda keras di atap mobil.
"Kami cuma menunduk, kami kira ada tembakan. Karna suaranya bermacam-macam," timpal Fajar yang saat kejadian duduk di jok belakang.
Ketika suara gaduh berhenti, ketiganya dikejutkan suasana lokasi yang sudah berantakan. Setidaknya dua unit mobil lainnya, Corolla Altis BK 208 CG, dan Toyota Innova BK 1172, serta dua unit sepeda motor sudah rusak berat akibat tertimpa batang pohon yang sangat besar. Kondisi terparah dialami Corolla Altis karena hampir seluruh body tertimpa pohon.
"Kami sangat beruntung, karena cuma terkejut saja," ucap Sukri.
Ia menjelaskan, keberadaan mereka di Medan dalam rangka kegiatan membahas pilar batas wilayah Sumut-Aceh yang dilakukan di Subulussalam. Saat kejadian, mereka baru saja mengantar seorang staf dari Jakarta ke Bandara Polonia, Medan dan bermaksud pulang ke mess Perwakilan Pemprov Aceh di Jalan Patimura, Medan Polonia.
"Rencana hari ini pulang ke Aceh, tapi kayak gini kejadiannya, belum taulah," kata Sukri lemas.
Dalam musibah itu dua orang pengendara sepmor, Suroso dan Adi Ginting mengalami luka patah tulang kaki. Keduanya langsung dilarikan petugas ke RS Malahayati.
"Korban cuma dua, yang naik mobil tidak ada luka," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Dony Alexander di lokasi kejadian.
Kepala Dinas Pertamanan Medan Erwin Lubis mengatakan insiden itu disebabkan faktor usia pohon yang sudah tua. Ia menolak insiden itu dikaitkan dengan kinerja pihaknya, karena pohon itu disebutnya berdiri di perumahan konsulat jenderal. Namun dari amatan di lokasi, pohon itu masih berada di wilayah perumahan dinas sebuah perusahaan perkebunan.
"Kalau perawatan jangan disangsikan, kami terus menjaga kondisi pohon. Boleh dilihat sendiri, pohon ini tidak berdiri di pinggir jalan, tapi di konsul," katanya. | Rahmad Wiguna, Serambinew.com