Pemerintah menuturkan, kouta Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang ditetapkan pada tahun ini sebanyak 40 juta kiloliter (kl) dipandang tid...
"Kuotanya itu realistisnya harus di tambah. Istilahnya kalau 40 juta kl tidak realistis, tapi pemerintah tidak bisa sendirian menambah itu, mau diancam kaya gimana juga pemerintah tidak bisa sendirian dalam melakukan itu, itu harus dibahas dengan DPR," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (30/5/2012).
Hatta melanjutkan, bukan tidak mungkin bisa dilakukan adanya APBN-P untuk yang kedua kalinya. "Ya silahkan lah seperti apa, ya kalau ada perubahan-perubahan itu nanti bisa, kan tahun 2011 itu kan belum selesai pembahasannya," paparnya.
Selain itu, Hatta juga berharap bahwa efisiensi yang diserukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait penghematan diharapkan bisa menghemat hingga dua juta kl.
"Walaupun tahun ini tidak seperti yang kita harapkan. Saya mengharapkan paling tidak itu bisa dihemat 2 juta kl dari kebutuhan yang sebenarnya. dari kebutuhan akibat hilangnya penyelewengan karena ada penertiban pengawasan, hal yang penghematan ini bisa mengurangi," tuturnya.
Hatta pun berpesan bahwa yang paling penting daripada hal ini adalah bisa dilaksanakannya konversi dari BBM kepada BBG, sehingga penghematan BBM subsidi tersebut bisa berjalan dengan baik.
"Yang paling penting, tumbuhnya kesadaran untuk berhemat. Itu yang paling penting. Baru akan efektif di 2013, konverter. Sebetulnya strategi utama kita itu konversi. Kita harus menjadikan itu sebagai proyek nasional yang harus dipercepat," pungkasnya.| R Ghita Intan Permatasari,Okezone.com