Murid kelas tiga SDN Keude Geurubak, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, saat belajar di eks bangunan pasar sayur. Karena keterba...
Murid kelas tiga SDN Keude Geurubak, Kecamatan Banda Alam,
Aceh Timur, saat belajar di eks bangunan pasar sayur. Karena keterbatasan ruang
belajar, sehingga guru menyulap eks pasar sayur di pusat kecamatan itu menjadi
ruang belajar. Irinisnya, sebanyak dua lokal dari 8 lokal yang dimiliki sekolah
tidak dilengkapi mobiler. Sehingga, murid harus belajar secara lesehan di
lantai.
Informasi dihimpun Serambi, Sabtu (28/4), tempat belajar murid SDN keudee Geurubak itu merupakan eks bangunan yang selama ini digunakan oleh warga sebagai tempat penjualan sayur pada setiap hari pekan. Ruang belajar darurat itu dibuat sekat lokal menggunakan seng bekas.
Kesan jorok juga sangat kentara di dalam lokal.Para
pelajar juga mengaku kepanasan berada di lokal tersebut.
Kiki, seorang murid kelas tiga mengatakan, kondisi sekolah mereka sangat jorok dan mereka tidak betah berlama-lama belajar di lokal darurat tersebut. Menurut Kiki, semua murid kepanasan. Kepala SDN Keude Geureubak, Mawardi Spd mengatakan, pihaknya sudah pernah menerima bantuan dari Dinas Pendidikan sebanyak dua lokal. Namun, jumlah murid yang mencapai 475 orang, sehingga tak tertampung karena keterbatasan ruangan. Sehingga, tambah Mawardi, dewan guru memutuskan untuk menggunakan eks bangunan pasar sayur tersebut sebagai ruang belajar, meskipun banyak resiko yang harus dihadapinya, tapi proses belajar mengajar tetap harus bisa berjalan.
Dikatakannya, untuk membangun ruangan belajar permanen pihaknya mengaku telah memberikan proposal ke Dinas Pendidikan Aceh Timur, tapi belum ada realisasi. “Kami sangat membutuhkan sebanyak enam lokal. Karena saat ini sekolah hanya ada delapan lokal,” kata Mawardi.
Sementara itu, seorang warga setempat mengatakan, masyarakat sangat terenyuh dengan kondisi pendidikan di kecamatan itu. Sehingga, masyarakat memberikan eks pasar sayur hari pekan untuk ruang belajar.(yuh | Serambi)
Informasi dihimpun Serambi, Sabtu (28/4), tempat belajar murid SDN keudee Geurubak itu merupakan eks bangunan yang selama ini digunakan oleh warga sebagai tempat penjualan sayur pada setiap hari pekan. Ruang belajar darurat itu dibuat sekat lokal menggunakan seng bekas.
Kesan jorok juga sangat kentara di dalam lokal.
Kiki, seorang murid kelas tiga mengatakan, kondisi sekolah mereka sangat jorok dan mereka tidak betah berlama-lama belajar di lokal darurat tersebut. Menurut Kiki, semua murid kepanasan. Kepala SDN Keude Geureubak, Mawardi Spd mengatakan, pihaknya sudah pernah menerima bantuan dari Dinas Pendidikan sebanyak dua lokal. Namun, jumlah murid yang mencapai 475 orang, sehingga tak tertampung karena keterbatasan ruangan. Sehingga, tambah Mawardi, dewan guru memutuskan untuk menggunakan eks bangunan pasar sayur tersebut sebagai ruang belajar, meskipun banyak resiko yang harus dihadapinya, tapi proses belajar mengajar tetap harus bisa berjalan.
Dikatakannya, untuk membangun ruangan belajar permanen pihaknya mengaku telah memberikan proposal ke Dinas Pendidikan Aceh Timur, tapi belum ada realisasi. “Kami sangat membutuhkan sebanyak enam lokal. Karena saat ini sekolah hanya ada delapan lokal,” kata Mawardi.
Sementara itu, seorang warga setempat mengatakan, masyarakat sangat terenyuh dengan kondisi pendidikan di kecamatan itu. Sehingga, masyarakat memberikan eks pasar sayur hari pekan untuk ruang belajar.(yuh | Serambi)