Seorang perwira polisi berpangkat jenderal bintang satu di Badan Intelijen Negara (BIN) dilaporkan oleh dua anak kandungnya ke Mabes Polri...
Seorang perwira polisi berpangkat jenderal bintang satu di Badan Intelijen Negara (BIN) dilaporkan oleh dua anak kandungnya ke Mabes Polri. Pria berinisial Y ini dilaporkan lantaran diduga sering menganiaya anaknya yang masih remaja.
"Iya, kemarin kita sudah melaporkan Bapak ke Bareskrim Mabes Polri. Dia suka menganiaya anak saya. Yang lapor dua anak saya, AI (14) dan BA (12), saya hanya mendampingi mereka," kata Agnes, istri Y saat berbincang dengan detikcom, Kamis (24/5/2012).
Agnes mengatakan, penganiayaan itu baru terungkap setelah bertemu dengan kedua buah hatinya. Setelah pisah ranjang dengan suaminya sejak 2004, Agnes baru bertemu kembali dengan AI dan BA pada awal Januari 2012 lalu.
"Hampir 9 tahun saya tidak bertemu dengan anak saya. Waktu itu, mereka dibawa sama papanya," katanya.
Selama itu, Agnes tidak dapat menemui kedua anaknya. Hingga kemudian, Agnes yang terus berupaya menghubungi anaknya itu baru bisa bertemu lagi kedua anaknya setelah Agnes melakukan 'pencarian' lewat internet.
"Selama ini saya tidak boleh menghubungi atau menemui anak saya oleh suami saya. Saya kemudian cari-cari di internet, saya searching nama anak saya di internet dan ketemu," terangnya.
Saat itu, Agnes mendapatkan nama AI dalam sebuah forum internet. Di forum tersebut, AI menjual peralatan sepeda.
"Saya lalu berpura-pura menjadi penjual dan akhirnya minta ketemuan sama anak itu di mal," katanya.
AI dan Agnes kemudian bertemu di sebuah mal di kawasan Jakarta Selatan. Suasana pun menjadi haru ketika sang ibu bertemu dengan buah hatinya.
"Meski terpisahkan bertahun-tahun, anak saya masih ingat wajah saya. Waktu itu anak saya nangis lalu memeluk saya," katanya.
Di saat itulah, AI menceritakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Y kepadanya dan juga adik perempuannya, BA. Menurut AI, keduanya kerap dianiaya lantaran masalah sepele.
"Aku pernah ditendang sepatu papa. Waktu itu aku telat jemput papa yang baru dari luar kota. Di mobil, papa bilang 'awas kamu ya, habis nanti di rumah'," ujar AI.
"Pas sampai di rumah, aku disuruh push up, guling-guling dan ditendang kaki saya pakai sepatu papa sampai berdarah," kenang AI.
Sementara BA, mengaku sering dikasari oleh ayahnya lantaran lelet. "Papa nggak suka kalau aku kayak cewek, katanya aku lelet. Kalau sudah marah, papa jambak rambut aku," ujar BA.
Mendengar cerita kedua anaknya itu, Agnes kemudian melapor ke Bareskrim Mabes Polri, Kamis (24/5).
Dihubungi secara terpisah, Karopenmas Mabes Polri Brigjen M Taufik mengaku belum mengetahui adanya laporan Agnes. "Saya belum tahu, nanti saya cek dulu ke Bareskrim. Tapi kalau ada laporan seperti itu, tentu akan kita tindak lanjuti. Brigjen Y memang ada, masih aktif di BIN," terang Taufik. | E Mei Amelia R ,Detik.com
"Iya, kemarin kita sudah melaporkan Bapak ke Bareskrim Mabes Polri. Dia suka menganiaya anak saya. Yang lapor dua anak saya, AI (14) dan BA (12), saya hanya mendampingi mereka," kata Agnes, istri Y saat berbincang dengan detikcom, Kamis (24/5/2012).
Agnes mengatakan, penganiayaan itu baru terungkap setelah bertemu dengan kedua buah hatinya. Setelah pisah ranjang dengan suaminya sejak 2004, Agnes baru bertemu kembali dengan AI dan BA pada awal Januari 2012 lalu.
"Hampir 9 tahun saya tidak bertemu dengan anak saya. Waktu itu, mereka dibawa sama papanya," katanya.
Selama itu, Agnes tidak dapat menemui kedua anaknya. Hingga kemudian, Agnes yang terus berupaya menghubungi anaknya itu baru bisa bertemu lagi kedua anaknya setelah Agnes melakukan 'pencarian' lewat internet.
"Selama ini saya tidak boleh menghubungi atau menemui anak saya oleh suami saya. Saya kemudian cari-cari di internet, saya searching nama anak saya di internet dan ketemu," terangnya.
Saat itu, Agnes mendapatkan nama AI dalam sebuah forum internet. Di forum tersebut, AI menjual peralatan sepeda.
"Saya lalu berpura-pura menjadi penjual dan akhirnya minta ketemuan sama anak itu di mal," katanya.
AI dan Agnes kemudian bertemu di sebuah mal di kawasan Jakarta Selatan. Suasana pun menjadi haru ketika sang ibu bertemu dengan buah hatinya.
"Meski terpisahkan bertahun-tahun, anak saya masih ingat wajah saya. Waktu itu anak saya nangis lalu memeluk saya," katanya.
Di saat itulah, AI menceritakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Y kepadanya dan juga adik perempuannya, BA. Menurut AI, keduanya kerap dianiaya lantaran masalah sepele.
"Aku pernah ditendang sepatu papa. Waktu itu aku telat jemput papa yang baru dari luar kota. Di mobil, papa bilang 'awas kamu ya, habis nanti di rumah'," ujar AI.
"Pas sampai di rumah, aku disuruh push up, guling-guling dan ditendang kaki saya pakai sepatu papa sampai berdarah," kenang AI.
Sementara BA, mengaku sering dikasari oleh ayahnya lantaran lelet. "Papa nggak suka kalau aku kayak cewek, katanya aku lelet. Kalau sudah marah, papa jambak rambut aku," ujar BA.
Mendengar cerita kedua anaknya itu, Agnes kemudian melapor ke Bareskrim Mabes Polri, Kamis (24/5).
Dihubungi secara terpisah, Karopenmas Mabes Polri Brigjen M Taufik mengaku belum mengetahui adanya laporan Agnes. "Saya belum tahu, nanti saya cek dulu ke Bareskrim. Tapi kalau ada laporan seperti itu, tentu akan kita tindak lanjuti. Brigjen Y memang ada, masih aktif di BIN," terang Taufik. | E Mei Amelia R ,Detik.com