HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bupati Tamiang Tandatangan Master Plan Kakao

Bupati Aceh Tamiang, Abdul Latief, Selasa (29/5) menandatangani master plan pengembangan kakao di kabupaten itu. Penyusunan master plan it...

Bupati Aceh Tamiang, Abdul Latief, Selasa (29/5) menandatangani master plan pengembangan kakao di kabupaten itu. Penyusunan master plan itu bekerjasama dengan Lembaga Swiss Contact.

Kabag Humas Aceh Tamiang, Zulkarnaen SE  mengatakan, dalam menyusun master plan, Pemkab Aceh Tamiang bekerja sama dengan NGO Swiss Contact yang bergerak dibidang budidaya kakao. “Secara simbolis penutupan kerjasama tersebut Bupati Aceh Tamiang, Drs H Abdul Latief, menandatangani master plan kakao Kabupaten Aceh Tamiang yang diserahkan oleh Swiss Contact,’ujarnya.

Bupati Aceh Tamiang, Drs Abdul Latief pada kesempatan tersebut mengatakan, Swiss Contact dengan dukungan dana dari MDF (Multi Donor Fund) mendapat kepercayaan Pemerintah Aceh untuk meningkatkan ekonomi kakao khususnya di Aceh Tamiang melalui proyek Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh (PEKA). “Salah satu program Swiss Contact,  penyiapan dan penyusunan rencana induk pengembangan kakao di Aceh Tamiang,” ujar Zulkarnaen mengutip pernyataan Abdul Latief.

Lebih jauh Abdul Latief mengingatkan tujuan disusunnya master plan ini, sebagai pedoman dasar dalam penyusunan dan pengimplementasikan berbagai program pembangunan dan pengembangan sektor kakao secara komprehensif dan berkesinambungan serta dapat diukur untuk jangka pendek, menegah dan panjang. “Mengingat pentingnya dokumen ini, maka kami sangat berharap kepada semua pihak terkait, agar dapat mengawal dan mengimplementasikan hasil-hasil yang telah dirumuskan dalam master plan tersebut. Sehingga master plan dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam pengembangan sektor kakao di Aceh Tamiang,”tegas Abdul Latief.

Staf Swiss Contact, T Muzakir SE mengatakan, master plan tersebut terdiri dari tiga buku yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pertama sebutnya, buku atlas merupakan rangkuman dari semua fakta yang relavan, serta kecenderungan dan faktor-faktor yang mendasarinya. “Informasi faktual ini divisualisasikan kedalam bentuk peta-peta geografis dan tematis, foto-foto, diagram dan table, yang secara keseluruhan profil pengembangan kakao di Aceh Tamiang,”jelasnya.

Project Manager Swiss Contact, T Zulkarnaen SE mengatakan, saat ini Aceh, sudah menyiapkan beberapa varietas kakao andalan yang sedang dikembangkan di Universitas Malikulsaleh (Lhokseumawe) dan sudah diuji di Amerika. | Serambinews.com