Pemerintah Kabupaten Aceh Utara merencanakan pengembangan usaha budidaya minapadi (pembauran antara ikan dan padi) dan keramba air tawar di ...
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara merencanakan pengembangan usaha budidaya minapadi (pembauran antara ikan dan padi) dan keramba air tawar di beberapa titik di wilayah timur Aceh Utara.
Demian diungkapkan Pj Bupati Aceh Utara, Drs HM Ali Basyah MM, melalui staf ahli Muhammad Hanafiah S.sos, usai acara panen bersama Demonstrasi Plot (Demplot) minapadi, Rabu (30/5), di desa Simpang Peut, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.
Menurutnya, pengembangan usaha budidaya keramba ikan air tawar dengan memanfaatkan saluran tersier irigasi, berhasil dikembangkan oleh kelompok swadaya Pucok Simpang Jaya di desa tersebut.
“Melihat hasil panen dan kinerja kelompok Pucok Simpang Jaya, sangat mendukung jika saja di setiap titik saluran tersier ini dikembangkan oleh masyarakat setempat, guna mengelola usaha ekonomi masyarakat setempat,” kata Muhammad Hanafiah.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan contoh pengembangan usaha budidaya ikan air tawar yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut. “Masyarakat berbuat dulu, membentuk kreatifitas usaha. Setelah itu pihak pemerintah menguncurkan anggaran. Jika pun anggaran di tingkat Kabupaten, ke Provinsi hingga ke tingkat Nasional akan kita jemput, asalkan usaha masyarakat tidak sia-sia,” imbuhnya lagi seraya mengatakan kesiapan Pemerintah Aceh Utara.
Staf ahli Bupati kembali menuturkan, Pemkab Aceh Utara, akan segera melakukan perbaikan dan rehab kecil pada sebagian saluran irigasi di Aceh Utara, salah satunya menjadi sorotan Pemkab Aceh Utara yakni saluran tersier Tanah Jambo Aye – Langkahan, saluran di dua kecamatan tersebut memiliki nilai kegunaan ganda terkait pengembangan usaha budidaya mina padi.
Ketua Ikatan Penyuluhan Perikanan Indonesia (IPPI) Aceh Utara, Musliadi, kepada AtjehLINK mengatakan, pihaknya akan langsung melibatkan pihak penyuluhan dalam usaha masyarakat agar mendapatkan hasil yang maksimum. | Jamal, atjehlink